Klub Moge Ditjen Pajak Dibubarkan, Ketum HDCI: Sah-sah Saja

Klub Moge Ditjen Pajak Dibubarkan, Ketum HDCI: Sah-sah Saja

Angling Adhitya Purbaya - detikJateng
Jumat, 03 Mar 2023 22:13 WIB
Ketua Umum Harley Davidson Club Indonesia (HDCI) Ahmad Sahroni.
Ketua Umum Harley Davidson Club Indonesia (HDCI) Ahmad Sahroni. Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikJateng.
Semarang -

Gaya hidup mewah pejabat kini sedang ramai disorot bahkan klub motor gede (moge) Ditjen Pajak, Belasting Rijder dibubarkan. Ketua Umum Harley Davidson Club Indonesia (HDCI) Ahmad Sahroni mengatakan hal itu sah-sah saja dilakukan karena memang kondisi yang terjadi.

"Terkait komunitas motor di institusi yang diminta dibubarkan, itu sah-sah saja," kata Sahroni sebelum pembukaan Rakernas HDCI di Hotel Padma Semarang, Jumat (3/3/2023) malam.

Ia mengatakan wajar ketika masyarakat memiliki hobi motor gede, mobil, atau sepeda. Namun saat ini sedang disorot PNS atau ASN yang memiliki hobi mahal. Sahroni mengaku sering ditanya soal harta fantastis para pejabat. Namun menurutnya jika bisa dipertanggungjawabkan, seharusnya tidak masalah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya sering ditanya bagaimana harta fantastis pejabat. Seyogyanya tidak normal, tapi kalau bisa pertanggungjawabkan menurut saya sah-sah saja," ujarnya.

Tapi Sahroni memberikan catatan, agar tidak hidup hedonis. Ia juga berharap para pejabat baik eksekutif maupun legislatif melaporkan harta kekayaannya.

ADVERTISEMENT

"Layaknya memang dengan situasi kondisi sekarang perintahnya agar tidak berhedon-hedon. Inilah memberikan satu himbauan kepada seluruh pejabat terutama eksekutif. Saya baca masih 50 persen eksekutif yang lapor LHKPN. Saya sebagai legislatif dari pertama masuk sampai 2022, melaporkan LHKPN secara teratur dan itulah kewajiban kepada kepada pejabat," ujar anggota DPR RI itu.

Kemudian sebagai Ketua Umum HDCI, Sahroni meminta anggotanya yang berjumlah sekitar 4.000 orang memberikan manfaat kepada masyarakat. Ia juga menekankan klubnya agar tidak arogan.

"Kita nggak mau jadi club motor yang cuma mungkin dianggap sebagai arogan sesaat. Nah saya dari awal sudah mengimbau untuk teman-teman pada saat berkendara tidak boleh arogan," tegasnya.

Selain itu soal pembayaran pajak kendaraan mewah termasuk Harley Davidson, Sahroni berharap pemiliknya tertib. Ia berharap Pemerintah Daerah juga memberikan notifikasi peringatan untuk mengingatkan pemilik kendaraan untuk membayar pajak agar tidak lupa.

"Sifatnya imbauan ke semua tidak hanya kepada Harley Davidson saja tapi semua komunitas baik roda dua atau roda empat yang memang terkadang saya saja pernah lupa belum bayar pajak. Tapi mestinya kalau datanya lengkap dengan data kendaraan mestinya dia dapat imbauan sebulan sebelum," ujarnya.




(apl/apl)


Hide Ads