Seratusan warga Desa Doropayung Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati, Jawa Tengah mengungsi akibat banjir terus meninggi. Warga pun ada yang mengungsi di bekas stasiun Juwana dengan kondisi seadanya.
Pantauan detikJateng di lokasi, Jumat (3/3/2023) puluhan warga tinggal di sebuah tenda terpal seadanya di bekas bangunan Stasiun Juwana. Mereka mendirikan tenda berukuran 2x3 meter. Dengan luasan tenda itu diisi oleh empat orang dari dua Kepala Keluarga (KK).
Di tenda yang seadanya itu mereka tinggal sementara karena rumah mereka kebanjiran.Banjir yang menggenangi Desa Doropayung cukup tinggi. Kedalaman genangan banjir bahkan mencapai 1,5 meter. Apalagi letak desa yang tepat bersebelahan dengan Sungai Silugonggo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Salah satu warga Doropayung, Sutarmi (38) mengaku mengungsi sejak Kamis (2/3) kemarin. Menurutnya banjir di desanya kembali melanda sejak Senin (27/2) lalu. Menurutnya kedalaman genangan banjir sempat mencapai 1,5 meter.
"Sejak hari Senin kemarin banjir kembali naik, di jalan semeter lebih, di dalam rumah selutut, kalau pinggir sungai 1,5 meter," terang Sutarmi ditemui di lokasi.
Tak ayal dia bersama suami, anaknya akhirnya mendirikan tenda di bekas stasiun untuk mengungsi. Menurutnya tenda yang didirikan seadanya, sebab lokasi bekas stasiun tersebut tidak terdampak banjir.
Tak hanya itu, dia harus pasrah karena kondisi puluhan tenda berjajar yang dianggap tidak layak. Belum lagi saat malam hari banyak nyamuk di tenda tersebut.
"Tenda bikin sendiri, ada dua KK, saya sama anak, bapak, suami empat orang," jelasnya.
"Airnya bisa tambah kalau hujan, tendanya ya tidak layak," Sutarmi melanjutkan.
Dia pun berharap agar ada bantuan untuk mencukupi kebutuhan selama mengungsi. Pasalnya banjir susulan ini dia belum menerima bantuan.
"Harapannya agar segera dibantu," terang Sutarmi.
Kesempatan yang sama Kepala Desa Doropayung, Sugeng Legiyanto mengatakan banjir kembali datang lebih besar sejak Jumat (3/3) dinihari. Akibatnya seratusan warga mulai mengungsi di tempat yang lebih aman dari banjir.
"Banjir di desa kami yang besar jam 2 sampai 5, masyarakat mengungsi di balai desa, di eks stasiun, dan sama pindah SDN 1 Doropayung," terang Sugeng.
"Di stasiun ini ada 19 KK 56 jiwa, totalnya ada balai 19 KK 50 jiwa, di sekolah 11 KK 30 jiwa," Sugeng melanjutkan.
(apl/ahr)