Kemacetan yang terjadi di jalur Pantura Juwana, Kabupaten Pati, menuju Kabupaten Rembang masih terjadi. Kamis (2/3) pagi, antrean kendaraan bahkan mengular hingga 21 kilometer panjangnya!
Pantauan detikJateng, Kamis (2/3/2023) pukul 09.30 WIB, sejumlah kendaraan terlihat tak bisa bergerak di perempatan Alun-alun Juwana atau di sekitar titik pembangunan Jembatan Juwana.
Panjang antrean kendaraan dari arah barat atau dari Kota Pati menuju Rembang saat ini sekitar 9 kilometer. Kemacetan panjang juga terjadi di jalur sebaliknya, yaitu dari arah timur atau Rembang menuju Kota Pati.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Panjang antrean kendaraan dari timur itu bahkan mencapai 10 kilometer, dari perbatasan Rembang sampai lokasi perbaikan Jembatan Juwana.
Salah satu pengemudi mobil asal Rembang, Fahri mengatakan perjalanan pulang dari Pati menuju Rembang bisa berjam-jam. Dalam kondisi normal, jarak Pati-Rembang bisa ditempuh maksimal 1 jam.
"Setiap hari ini macet sampai 4-5 jam, ini tidak efektif, sangat mengganggu roda ekonomi," kata Fahri kepada detikJateng di lokasi, Kamis (2/3).
Banjir Bikin Macet Makin Parah
Jalur Patura Rembang-Pati macet parah sejak beberapa hari terakhir akibat perbaikan jalan. Sebagian pengguna kendaraan memilih mencari jalur alternatif.
Namun, kini jalur alternatif di Jakenan, Pati, terendam banjir. Akibatnya kendaraan juga kesulitan menembus jalur itu dan memilih putar balik.
Pantauan detikJateng di lokasi, Kamis (2/3) pukul 15.30 WIB genangan banjir mulai merendam jalan alternatif Pati-Rembang di Jakenan. Jalan alternatif yang terendam banjir mulai dari selatan Jembatan Sampang Desa Tondomulyo sampai pertigaan Glonggong Jakenan.
Ketinggian genangan banjir bahkan sampai setengah meter lebih. Akibatnya kendaraan terutama sepeda motor tidak bisa melintas.
Salah satu pengguna jalan Tiara (30) mengaku harus putar balik karena genangan banjir di alternatif tersebut. Menurutnya arus deras di tengah jalan juga membahayakan bagi pengguna jalan.
"Rencana mau ke Pucakwangi, ini malah banjir jalannya cari jalan lainnya saja," kata Tia ditemui di lokasi, Kamis (2/3).
Pati-Rembang Jadi 12 Jam
Jalur Pantura Rembang-Pati, Jawa Tengah, masih macet hari ini. Imbasnya waktu tempuh rute tersebut menjadi lebih lama, seperti yang dialami salah seorang penumpang bus malam jurusan Jakarta-Rembang, Jumari.
Jumari menceritakan perjalanannya menembus kemacetan Pantura dari Kabupaten Pati hingga ke Kabupaten Rembang. Ia dari Jakarta akan pulang ke kampung halaman di Desa Kasreman, Kecamatan Rembang.
Jumari mengungkap waktu tempuh bus yang ditumpanginya dari wilayah Pati ke Rembang memakan waktu sekitar 12 jam.
"Telat-telatnya paling sejam. Tapi ini tadi jam 02.00 dini hari sampai Pati, sampai Rembangnya sekitar jam 14.00 siang. Sering macet lama tadi, di sepanjang Jalur Pati ke Rembang," lanjut Jumari.
Diceritakannya, bus yang ditumpanginya sudah mengambil jalur alternatif. "Itu pun sopir busnya lewat jalur alternatif, lewat Jakenan. Kalau lewat jalur utama bisa lebih lama lagi," ujarnya.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo angkat bicara. Simak selengkapnya di halaman berikutnya.
Ganjar Angkat Bicara
Jalur Pantura di Pati dan Rembang macet parah. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebut macet disebabkan adanya perbaikan Jembatan Juwana.
Ganjar mengatakan Binamarga Jateng sudah melakukan komunikasi dengan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jateng-DIY dan pihak terkait lainnya untuk mengatur manajemen pekerjaan hingga lalu lintas yang terdampak perbaikan Jembatan Juwana.
"Binamarga Jateng sudah komunikasi dengan BBPJN Jateng-DIY, kepolisian, pemkab sehingga manajemen pekerjaan-pekerjaan dan pengaturan lalin diatur bersama," kata Ganjar kepada detikJateng lewat pesan singkat, Kamis (2/3).
Perbaikan jembatan di Pati ditarget rampung bulan April mendatang. Maka menurut Ganjar masih ada potensi penumpukan kendaraan di jalur tersebut.
"Karena di Pati sedang dibangun jembatan yang akan selesai bulan April sehingga potensi penumpukan angkutan masih akan terjadi karena pemindahan arus lalin," jelas Ganjar.
"Sementara untuk pekerjaan jalan saya minta untuk dikoordinasikan agar tidak mengganggu," imbuhnya.