Hama Uret Serang 2 Kecamatan di Klaten Bikin Pusing Petani

Hama Uret Serang 2 Kecamatan di Klaten Bikin Pusing Petani

Achmad Hussein Syauqi - detikJateng
Jumat, 03 Mar 2023 11:12 WIB
Hama uret yang meresahkan petani di Klaten. Foto diunggah Jumat (3/3/32023).
Hama uret yang meresahkan petani di Klaten (Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng)
Klaten -

Hama uret atau gayas meresahkan petani di beberapa desa Kecamatan Karangnongko dan Jatinom, Klaten, Jawa Tengah. Hama tersebut membuat petani terancam gagal panen kali kedua.

"Gagal panen ini menurut hitungan saya. Sebab sudah saya ganti dua kali pohon baru," kata petani ketela pohon Desa Blimbing, Kecamatan Karangnongko, Minah (61) kepada detikJateng di lahannya, Jumat (3/3/2023).

Diceritakan Minah, serangan uret itu terjadi dua tahun terakhir ini. Awalnya yang diserang wilayah desa di Kecamatan Jatinom dan meluas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Awalnya itu di desa sebelah Kecamatan Jatinom tapi menular ke desa lain. Yang dimakan hama itu tidak hanya kulit pohon tapi juga ketela dan akarnya, sampai judeg (pusing)," papar Minah.

Menurut Minah, tahun lalu dia sudah gagal panen ketela karena serangan hama tersebut. Serangan hama ini masih terjadi sehingga meski panen, dia memperkirakan bakal merugi.

ADVERTISEMENT

"Tahun lalu 2022 biasanya satu patok lalu Rp 6,5 juta tapi hanya dapat Rp 3 juta, sebagian tanaman saya cabuti karena mati. Sudah rugi karena biaya lebih dari Rp 3 juta," ujar Minah.

Diwawancara terpisah, petani warga Desa Randulanang, Kecamatan Jatinom, Haryanto mengatakan serangan uret di desanya merusak 25 hektare lahan pertanian. Terdiri dari berbagai jenis tanaman.

"Luasnya sekitar 25 hektare, ada ketela pohon, cabai, pepaya, sayuran dan semua dimakan uret. Dari kabupaten dan provinsi juga sudah turun tangan," ungkap Haryanto kepada detikJateng.

Serangan uret, kata Haryanto, terjadi di beberapa desa di Kecamatan Karangnongko dan Jatinom. Serangan itu sudah dua tahun terakhir ini.

"Sudah sekitar dua tahun ini. Yang diserang Desa Blimbing, Kecamatan Karangnongko, Desa Randulanang, Beteng, Bengking dan sekitarnya," jelas Haryanto yang juga Kaur Umum dan Perencanaan Desa Randulanang.

Sulami (55) petani cabai di Desa Blimbing, Kecamatan Karangnongko, mengatakan tahun ini dia lebih waspada. Sebab tahun lalu, tanaman cabainya gagal panen diserang uret.

"Tahun lalu satu petak di dekat lapangan gagal panen. Ini saya antisipasi dengan menjaga kebersihan, saya susuk rumput dan sekitarnya pohon," jelas Sulami saat ditemui di sawahnya.

Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Eka Gatra, Desa Beteng, Kecamatan Jatinom, Wahana, uret marajalela beberapa minggu ini. Wahana menyebut uret itu menyerang semua tanaman palawija.

"Yang diserang ketela, pepaya, cabai dan semua tanaman palawija. Pokoknya semua mau, semua dimakan habis," ucap Wahana kepada detikJateng di lokasi.

Saat dimintai konfirmasi, Plt Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan Pemkab Klaten, Lilik Nugraharjo, mengaku belum mendapatkan laporan. Namun, menurutnya serangan itu sempat ditangani tahun lalu.

"Kali ini belum ada laporan tapi kita segera cek. Tahun lalu kita sudah sosialisasi pencegahan ke petani," ujar Lilik kepada detikJateng.




(ams/sip)


Hide Ads