Atasi Banjir, BBWS Bengawan Solo Bakal Bangun Parapet di Kali Wingko

Atasi Banjir, BBWS Bengawan Solo Bakal Bangun Parapet di Kali Wingko

Tara Wahyu NV - detikJateng
Selasa, 28 Feb 2023 12:06 WIB
Kepala BBWS Bengawan Solo, Maryadi Utama, di Balai Kota Solo, Selasa (28/2/2023).
Kepala BBWS Bengawan Solo, Maryadi Utama, di Balai Kota Solo, Selasa (28/2/2023). Foto: Tara Wahyu NV/detikJateng
Solo -

Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) berkoordinasi dengan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengenai penanganan banjir di Kota Solo. BBWSBS akan membangun parapet atau dinding pelindung sepanjang 250 meter di Kali Wingko.

"Kita sudah petakan di titik-titik Joyotakan, terus di Sunggingan itu akan kita buat parapet sepanjang 250 meter. Parapet di Sungai Wingko, di perbatasan Surakarta dan Sukoharjo," kata Kepala BBWS Bengawan Solo, Maryadi Utama kepada wartawan di Balai Kota Solo, Selasa (28/2/2023).

BBWSBS juga akan menambah kapasitas pompa di beberapa titik, seperti di pompa Kedung Kopi, Demangan 2, dan di Jebres 1 dan 2.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita sudah evaluasi dengan menambah beberapa stasiun pompa yang rata-rata 500 liter per detik ke setiap pompanya, dan kita tambah dua unit mobile pump," ujar Maryadi.

Pihaknya juga telah mengajukan anggaran sebesar Rp 50 miliar untuk mengatasi banjir di Kota Solo dan sekitarnya. Dia berharap pengerjaannya bisa dilakukan tahun ini.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, untuk jangka pendek, BBWSBS membuat klep di sisi sungai Premulung. Klep itu diharapkan dapat mencegah terjadinya banjir besar seperti beberapa waktu lalu.

"Jangka pendeknya kami akan membuat pintu klep di sisi Mitra 10 (Sungai Premulung), itu juga bisa siapkan dananya, kebetulan ada. Dan kita memperbaiki beberapa pintu yang kemarin masukan dari Wali Kota, juga ada kebocoran klep dan apa parapet itu kami koordinasi juga dengan PDAM," papar Maryadi.

Menurut Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, Joyotakan merupakan wilayah yang paling rawan terjadi banjir.

"(Joyotakan) Paling rawan, tadi kan sudah kita lakukan pemetaan dan paling rawan di situ. Nanti kita akan penentuan lokasi kolam retensi air," kata Gibran.

"Sudah ada satu lokasi (untuk kolam retensi air), tapi mau ditelusuri dulu waktu itu tanah siapa. Di Joyotakan, ditunggu wae (saja)," imbuh Gibran.




(dil/ams)


Hide Ads