Ngeyel! Bisa Denda Rp 500 Ribu, Tetap Ada yang Nyampah di Jembatan Besole

Ngeyel! Bisa Denda Rp 500 Ribu, Tetap Ada yang Nyampah di Jembatan Besole

Achmad Hussein Syauqi - detikJateng
Rabu, 01 Mar 2023 09:43 WIB
Kondisi jembatan Besole di tepi jalan Jogja-Solo, Ceper, Klaten, yang jadi sasaran pembuang sampah, Rabu (1/3/2023).
Kondisi jembatan Besole di tepi jalan Jogja-Solo, Ceper, Klaten, yang jadi sasaran pembuang sampah, Rabu (1/3/2023). Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng
Klaten -

Pembuang sampah di jembatan Besole di ruas jalan Jogja-Solo, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten, tetap nekat. Meski sudah dipasang spanduk ancaman denda Rp 500.000, sampah di jembatan tepi jalan nasional itu kian banyak.

Pantauan detikJateng di lokasi, sampah meluber hingga ke teras jembatan di tepi jalan raya tersebut. Bau busuk pun menyengat.

Padahal di lokasi telah dipasang spanduk ukuran sekitar 2x3 meter bertulisan "DILARANG MEMBUANG SAMPAH DI AREA INI. Perdes Kuncen nomor 03 tahun 2023, denda Rp 500.000 bagi pelaku yang membuang sampah di area ini".

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di jembatan itu juga terdapat pelang larangan membuang sampah dari Kementerian Pekerjaan Umum. Bahkan di lokasi juga sudah dipasang jaring pengaman.

Tak hanya di bahu jalan dan jembatan, sampah juga menggunung di bawah jembatan sisi kanan dan kiri. Gunungan sampah itu tak terlihat dari jalan raya.

ADVERTISEMENT

Warga sekitar, Prayoga, mengatakan pembuang sampah di jembatan itu biasanya menggunakan sepeda motor. Setelah ada jaring pengaman, sampah yang semula langsung mereka lempar kini hanya ditaruh di jembatan.

"Pakai motor, sampah hanya diletakkan lalu pergi. Kayaknya pedagang, karena isinya sampah sayur busuk," kata Prayogo kepada detikJateng, Rabu (1/3/2023) siang.

Selain pedagang sayur, Prayoga berujar, ada pula warga biasa yang ikut membuang sampah di jembatan itu.

"Kan ada dua (titik pembuangan sampah). Yang Utara di bekas lahan desa sudah tidak berani karena dipasang jaring, tapi yang jembatan ini malah semakin nekat," imbuh dia.

Relawan Komunitas Relawan Indonesia (KRI) Ceper, Prawito menyatakan lokasi jembatan itu berada di perbatasan Desa Klepu dan Kuncen.

"Diduga pelakunya pedagang pada malam hari. Mungkin perlu ada sarana yang lebih permanen selain spanduk dan jaring," kata Prawito kepada detikJateng.

Terpisah, Kabid Pengendalian Dampak Lingkungan DLH Pemkab Klaten, Sriyanto menyatakan persoalan sampah di jembatan itu sebenarnya sudah ditangani pada bulan lalu.

"Kita sudah koordinasi dengan pemerintah desa dan kecamatan. Setelah itu dipasang jaring, tapi perlu peran semua pihak termasuk masyarakat untuk tidak membuang sampahnya di sungai," jelas Sriyanto saat dihubungi detikJateng.




(dil/sip)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads