Unik, 4 Burung Monogami Ini Memutuskan Berpisah dengan Pasangannya

Unik, 4 Burung Monogami Ini Memutuskan Berpisah dengan Pasangannya

Tim detikEdu - detikJateng
Selasa, 28 Feb 2023 12:25 WIB
Ada sebuah penangkaran burung hantu di Indramayu, Jabar. Sejumlah burung hantu di penangkaran itu nantinya akan dilepasliarkan di area persawahan.
Unik, 4 Burung Monogami Ini Memutuskan Berpisah dengan Pasangannya. Foto Ilustrasi. (Melihat Lebih Dekat Penangkaran Burung Hantu di Indramayu. Foto: ANTARA FOTO/Dedhez Anggara)
Solo -

Burung memiliki sisi beragam dan unik. Salah satunya cara mereka dalam menjalin hubungan dengan pasangan dan berkembang biak.

Sebagian burung bahkan dikenal sebagai makhluk yang hanya memiliki satu pasangan atau monogami dan setia terhadap pasangannya. Namun, meskipun hanya memiliki satu pasangan, ternyata beberapa di antara mereka ada yang memutuskan untuk berpisah dengan pasangannya.

Apa saja burung tersebut? Berikut beberapa spesies burung monogami yang berpisah dengan pasangannya, dikutip dari detikEdu yang mengutip laman Canadian Wildlife, Selasa (28/2/2023).

1. Piping Plovers

Piping plovers merupakan salah satu burung yang tinggal di sepanjang pantai Amerika Utara dan memiliki ukuran tubuh yang kecil. Burung piping memiliki bulu berwarna pasir dengan kaki dan paruh kuning serta berkehidupan monogami.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Uniknya, kisah percintaan burung ini berjalan dalam waktu yang cukup singkat. Pejantan akan beraksi dengan melakukan ritual kawin melalui akrobat yang rumit dan bisa berlangsung selama 30 menit untuk memikat betina ketika musim kawin telah tiba.

Mulanya mereka akan terbang hingga ketinggian 35 meter ke udara dan merayu betina dari atas sarang, mereka akan senantiasa berusaha untuk membuat betina terkesan dengan tarian kakinya yang menarik.

Ketika betina tertarik maka keduanya akan kawin dan bertelur pada bulan Juni. Setelah itu mereka akan meninggalkan sarang ketika anaknya telah menetas.

ADVERTISEMENT

Anak Piping mulai belajar dan menemukan makannya sendiri ketika berusia 20-25 hari, dan ayah mereka akan siap membantu bukan ibu.

Hal itu dikarenakan betina piping tidak akan bertahan lama. Peneliti menunjukkan 67 persen pasangan piping akan bercerai.

2. Barn Owl (Burung Hantu Serak Jawa)

Sejalan dengan burung piping plovers, burung hantu serak juga memiliki ritual yang unik untuk menarik betina untuk berkembang biak. Pejantan akan terbang di depan betina selama beberapa detik.

Ritual yang dilakukan itu dijuluki sebagai 'moth flight' atau penerbangan ngenggat karena mencontoh ngenggat saat bergerak. Selain itu, mereka juga akan membuat sarang unik seperti di lubang pohon, tumpukan jerami, lumbung silo. Selanjutnya ketika betina tertarik dengan sarang pejantan maka mereka akan melangsungkan perkawinan.

Seringkali pejantan barn owl memiliki banyak 'mangsa' kekasih di dalam sarangnya. Namun, nantinya hanya akan ada dua betina yang berhasil memproduksi enam telur dalam satu induk.

Mayoritas burung barn owl memiliki hubungan berjangka panjang dengan pasangannya. Meskipun, 23,5 persen memutuskan untuk bercerai dengan alasan memiliki sedikit anak.


3. Canada Geese (Angsa Kanada)

Ketika usianya menginjak satu tahun, maka angsa Kanada telah siap untuk berpasangan. Ketika sudah memiliki pasangan angsa Kanada akan berupaya untuk menjaga hubungan selama mungkin.

Sepasang angsa Kanada dapat menghasilkan 5-7 telur ketika musim semi. Angsa betina akan menetap di sarang selama satu bulan untuk menjaga suhu telur agar tetap hangat hingga menetas.

Sedangkan angsa Kanada jantan akan menunggu di sekitar sarang dan membantu angsa betina selama mengerami telur mereka. Setelah telur menetas, pasangan angsa tersebut tidak akan berpisah dan tetap bersatu dalam waktu yang lama.

Kenyataannya, anakan angsa akan menetap selama satu tahun bersama dengan orang tuanya. Kemudian melakukan migrasi secara bersama dan kembali lagi ketika musim semi datang. Ketika proses migrasi ini hubungan pasangan angsa Kanada akan mengalami kerenggangan.

Mulanya keduanya berkomitmen untuk menjaga hubungan satu sama lain. Namun, mereka memutuskan untuk tidak berkawin dan ketika ada pertentangan maka mereka akan bercerai.

Peneliti menunjukkan bahwa sekitar 15 persen betina dan 18 persen pejantan akan bercerai semasa hidup mereka.

Selengkapnya baca di halaman berikutnya....

4. Mallard

Mallard merupakan hewan sejenis bebek yang kerap ditemui di kawasan Amerika Utara, Eropa, dan Asia. Meskipun belum tiba masa berkembang biak, ternyata burung tersebut sudah berpasangan.

Ketika awal bulan April, Mereka akan kembali ke sarang masing-masing yang terletak di padang rumput. Uniknya, betina akan menentukan pilihan berdasarkan tempat ia dilahirkan dan akan kembali setiap tahun ditempat yang sama.

Setelah kawin, betina Mallard akan mengerami telurnya selama 28 hari hingga telur menetas. Burung Mallard merupakan salah satu hewan dengan tingkat kesetiaan yang hampir sempurna yakni 91 persen. Namun, persen lainnya memutuskan untuk berganti pasangan.


Artikel ini telah tayang di detikEdu dan ditulis ulang oleh Noris Roby Setiyawan peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.

Halaman 2 dari 2
(apl/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads