Para ilmuwan di Afrika Selatan menggali fosil ikan raksasa yang telah berusia 360 juta tahun untuk penelitian. Ikan raksasa tersebut memiliki taring dan diduga sebagai pemangsa nenek moyang manusia di zaman dulu.
Umur ikan purba tersebut diketahui jauh lebih tua dibandingkan dinosaurus. Ikan-ikan purba tersebut berenang di perairan sungai di benua selatan kuno Gondwana.
Dilansir dari detikEdu, Minggu (26/2/2023), ikan ini memiliki panjang sekitar 2,7 meter dan bersifat sebagai predator di zamannya. Para peneliti menyebut ikan ini sebagai Hyneria udlezinye yang dalam Bahasa IsiXhosa (bahasa lokal di Afrika Selatan tempat fosil ditemukan) berarti 'yang memakan yang lain'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ukuran ikan purba Hyneria udlezinye disebut lebih dari 2 meter, sehingga ikan tersebut menjadi ikan bertulang terbesar yang pernah ditemukan. Ikan purba Hyneria udlezinye hidup di zaman Devonian akhir, sekitar 383 juta sampai 359 juta tahun lalu.
"Mulutnya berisi deretan gigi kecil, tetapi juga ada sepasang taring besar yang mungkin bisa mencapai 5 sentimeter (2 inci) pada individu terbesar," ujar Per Ahlberg, seorang Profesor Departemen Biologi Organisme di Uppsala University, Swedia kepada Live Science.
Para ilmuwan sebenarnya sudah menemukan petunjuk pertama mengenai ikan purba ini pada tahun 1995. Bentuk penemuannya berupa fosil sisik yang terisolasi di situs penggalian yang disebut Peternakan Waterloo, Makhanda.
Berkaraktter Mengintai Lalu Muncul Tiba-tiba
Dilihat dari fosil yang ditemukan, ikan purba Hyneria udlezinye memiliki bentuk sirip yang mengarah ke belakang tubuh. Hal itu merupakan ciri-ciri ekologis predator yang punya perilaku menunggu lalu menyembur tiba-tiba.
"Hyneria akan mengintai dalam bayang-bayang gelap dan menunggu hal-hal yang lewat," jelas Robert Gess, peneliti lainnya.
Simak lebih lengkap di halaman berikutnya.....
Ikan purba ini diduga menjadi pemangsa bagi makhluk-makhluk berkaki empat yang dikenal dengan sebutan tetrapoda, yaitu leluhur yang mengarah ke garis keturunan manusia.
"Tristichopterid (ikan Hyneria udlezinye) ini berevolusi menjadi monster yang, kemungkinan besar, memakan nenek moyang kita," ujar Per Ahlberg.
Ikan purba Hyneria udlezinye diperkirakan tidak hanya hidup di wilayah tropis Gondwana. Namun ikan tersebut juga hidup di seluruh benua, bahkan lingkaran kutub.
Lalu terdapat pula penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya yang mengidentifikasi spesies lain dari genus yang sama, yaitu H lindae. Namun, spesies ini ditemukan di situs penggalian di Pennsylvania yang pada zaman Devonian akhir merupakan bagian dari benua super Euramerica.
Ikan raksasa itu punah pada peristiwa kepunahan massal pada akhir Devonian sekitar 359 juta tahun lalu. Mereka tidak punya keturunan langsung saat ini. Pada sisi lain, para ilmuwan berpendapat jika nenek moyang yang sama dengan garis keturunan leluhur kita telah ada lebih awal di era Devonian.
Artikel ini sebelumnya ditayangkan di detikEdu dan ditulis ulang oleh Agustin Tri Wardani peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.