Dua orang wanita yang tengah berboncengan dengan motor di Klaten tersambar petir, kemarin. Kejadian itu membuat salah satu korban tewas.
Beberapa hari sebelumnya, sebuah pohon jati dilaporkan tersambar petir. BPBD Klaten meminta warga waspada dengan fenomena ini.
"Yang terkena pada manusia dan makan korban baru kasus yang pertama tahun ini. Tapi benar, kemarin, tiga hari yang lalu ada yang kena pohon," ungkap Sekretaris BPBD Kabupaten Klaten, Nur Tjahjono Suharto kepada detikJateng, Minggu (26/2/2023) siang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dijelaskan Nur, kasus sambaran petir di Klaten sebenarnya tergolong jarang terjadi. Namun demikian pernah ada penelitian potensi ancaman petir.
"Ada penelitian potensi ancaman petir di Klaten, kalau tidak salah di wilayah Kecamatan Manisrenggo sekitarnya yang banyak kasus bencana angin. Tapi kita belum tahu hasilnya," papar Nur.
Menurut Nur Tjahjono, di Klaten faktor-faktor pemicu petir seperti gesekan awan, banyak ruang terbuka dan struktur tanah sangat perlu dikaji. Sebab nyatanya menimbulkan korban jiwa meskipun jarang.
"Ini perlu dikaji meskipun kasusnya jarang tapi nyatanya menimbulkan korban. Kita sementara imbau masyarakat untuk tidak di ruang terbuka saat ada petir terjadi," terang Nur Tjahjono.
Apalagi, imbuh Nur Tjahjono, sambaran petir tidak selalu di ruang terbuka. Di dalam ruangan yang memiliki potensi penghantar penting juga bisa terjadi dan petir masuk rumah.
"Pernah juga petir beberapa tahun lalu petir menimpa salah satu rumah. Petir masuk ke rumah menyebabkan padamnya listrik dan merusak peralatan," imbuh Nur Tjahjono.
Diberitakan sebelumnya, sebatang pohon jati di Kecamatan Gantiwarno, Klaten, tersambar petir pada Rabu (22/2). Akibatnya, pohon berukuran cukup besar itu terbelah.
Selang 3 hari kemudian, dua ABG perempuan di Kecamatan Delanggu, Klaten, Jawa Tengah tersambar petir saat berboncengan sepeda motor di Utara Dusun Jogodayoh, Desa Karang, Kecamatan Delanggu. Satu korban ZN (15) warga Desa Sribit, Kecamatan Delanggu, Klaten meninggal dunia di lokasi kejadian.
"Meninggal dunia, sudah dinyatakan meninggal oleh dokter Puskesmas Delanggu. Keluarga tadi sudah tahu, keluarga sudah menerima," ungkap Kades Karang, Kecamatan Delanggu, Agung Tri Sulistyo kepada detikJateng, Sabtu (25/2/2023) sore.
(ahr/ahr)