4 Fakta Dua Cewek ABG di Klaten Tersambar Petir, Satu Tewas

Round Up

4 Fakta Dua Cewek ABG di Klaten Tersambar Petir, Satu Tewas

Tim detikJateng - detikJateng
Minggu, 26 Feb 2023 06:35 WIB
Korban tersambar petir dievakuasi.
Korban tersambar petir dievakuasi. Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng.
Klaten -

Dua anak baru gede (ABG) perempuan di Klaten tersambar petir saat melintas di area persawahan di Dusun Jogodayoh, Delanggu. Akibat kejadian itu, salah satu korban ZN (15) meninggal dunia. Sementara korban satunya, DW (16) mengalami syok. Berikut fakta-fakta ABG tersambar petir di Klaten.

Naik Kendaraan di Area Persawahan

Saat kejadian, keduanya tengah mengendarai sepeda motor matic Honda Beat dengan nomor polisi AD 2654 DEC. Sekira pukul 15.30 WIB kedua korban berboncengan melaju dari arah Dusun Sukorame ke arah Dusun Jogodayoh lewat jalan tengah sawah saat mendung.

Tanpa diduga, saat melintas di persawahan tersebut petir menyambar keduanya. Saat itu, ZN diketahui membawa payung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah seorang warga Sumi menyatakan kedua korban merupakan siswi SMP. Keduanya pulang sehabis main dari rumah temannya.

"Itu mereka teman SMP, habis main dari tempat teman dan lewat situ. Yang selamat warga Juwiring," kata Sumi.

ADVERTISEMENT

Bawa Payung

Korban ZN meninggal dunia di lokasi kejadian. Menurut kesaksian warga, korban yang boceng itu membawa payung. Korban meninggal di lokasi kejadian karena luka yang dialami cukup parah. Sedangkan DW mengalami syok.

"Yang bonceng bawa payung, dia yang tersambar petir," ungkap saksi, Gunawan (41) kepada detikJateng di lokasi.

Korban Sempoyongan-Motor Berasap

Setelah sambaran petir mengenai temannya dan jatuh dari sepeda motor, DW yang selamat mencari pertolongan ke rumah penduduk. Dengan sempoyongan dan sepeda motor berasap menuju Dusun Jogodayoh dan ditolong warga.

"Sempyongan dan berhenti di belakang pos kamling. Saya mau menolong awalnya tidak berani petirnya terus bersahutan, setelah itu saya telpon pak kades dan warga lain," kata Gunawan.

"Motor tidak rusak parah tapi tadi saya lihat keluar asap kayak terbakar. Kalau 2 menitan ada keluar asap," imbuhnya.

Mendapatkan laporan dari masyarakat, Kades Karang, Kecamatan Delanggu berkoordinasi dengan relawan mendatangi lokasi. Disusul dari dokter Puskesmas Delanggu yang memeriksa dan dinyatakan meninggal.

"Meninggal dunia, sudah dinyatakan meninggal oleh dokter Puskesmas Delanggu. Keluarga tadi sudah tahu, keluarga sudah menerima," ungkap Kades Karang, Kecamatan Delanggu, Agung Tri Sulistyo kepada detikJateng, Sabtu (25/2) sore.

Baca korban mengalami luka di punggung di halaman selanjurnya....

Luka di Punggung

Korban meninggal karena tersambar petir ZN (15) mengalami luka bakar di bagian punggung. Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh kepolisian.

"Telah dilakukan pengecekan oleh tim medis dokter Puskesmas Delanggu, dokter Tini Wijayanti bahwa tidak terdapat luka kekerasan pada tubuh korban. Ditemukan luka bakar pada bagian tubuh korban bagian belakang ( punggung ) akibar tersambar petir," jelas Kapolsek Delanggu AKP Sutiman Hadi kepada detikJateng, Sabtu (25/2/2023) sore.

Menurut Kapolsek, dengan demikian korban murni karena kecelakaan tersambar petir. Keterangan warga sekitar memang ada petir di lokasi dan saat kejadian.

"Keterangan dari warga sekitar memang pada saat itu ada petir yang mengarah di lokasi kejadian. Keluarga menerima musibah ini karena tidak ada unsur kesengajaan dan keluarga korban menolak untuk dilakukan autopsi serta tidak akan melakukan pengusutan secara hukum," jelas Sutiman Hadi.

Korban, lanjut Sutiman, awalnya berboncengan sepeda motor dengan rekannya DW (16) warga Polanharjo dengan motor Beat AD 2564 DEC warna merah putih. Pada saat itu cuaca hujan dan petir, dan korban yang di boncengan tersambar petir.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: 36 Biksu Thudong yang Jalan Kaki dari Thailand Telah Sampai di Borobudur"
[Gambas:Video 20detik]
(apl/apl)


Hide Ads