5 Fakta dari Penemuan Mayat Wanita Buruh Pabrik Batang di Kebun Singkong

Round-Up

5 Fakta dari Penemuan Mayat Wanita Buruh Pabrik Batang di Kebun Singkong

Tim detikJateng - detikJateng
Jumat, 24 Feb 2023 06:30 WIB
Evakuasi mayat perempuan di kebun singkong di Limpung, Batang, Kamis (23/2/2023)
Evakuasi mayat perempuan di kebun singkong di Limpung, Batang, Kamis (23/2/2023). Foto: dok. Koramil Limpung
Solo -

Mayat buruh wanita ditemukan di kebun singkong wilayah Desa Rowosari, Limpung, Kabupaten Batang, kemarin. Mayat itu masih mengenakan jas hujan. Sebelumnya wanita itu sempat minta dijemput suaminya agar dikawal sepulang dari pabrik karena hujan dan jalanan yang gelap.

Jasad wanita bernama Maghfiroh (23) itu ditemukan pada Kamis (23/2) sekitar pukul 07.00 WIB. Dirangkum dari liputan jurnalis detikJateng, berikut fakta-fakta di balik misteri tewasnya Maghfiroh.

1. Buruh Pabrik ABS

Lokasi penemuan mayat Maghfiroh hanya berjarak beberapa meter dari jalan Dukuh Pencer, Rowosari. Mayatnya ditemukan oleh seorang warga yang sedang melintas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mayat itu dalam kondisi terbaring di antara pohon singkong. Mulutnya mengeluarkan busa. Dia masih mengenakan jas hujan warna biru. Helmnya terletak tak jauh dari tubuhnya.

"Berdasarkan informasi, mayat perempuan itu bernama Magfiroh (23) warga Dukuh Pungangan, Desa Wonokerso, Limpung. Ia bekerja di Pabrik ABS Banyuputih," kata Danramil Limpung, Letda Inf Kisdwi saat dihubungi detikJateng, Kamis (23/2/2023).

ADVERTISEMENT

2. Diduga Tewas Dibunuh

Pihak keluarganya menduga bahwa Maghfiroh tewas dibunuh. Sepeda motornya hilang. Ponsel, perhiasan, dan uang tunai miliknya juga raib.

"Benda yang hilang yaitu satu sepeda motor Scoopy, perhiasan kalung, cincin, tidak ada, ada uang nominal berapa kurang paham, HP sudah tidak ada," kata kerabat Maghfiroh, Surip, di depan ruang jenazah RSUD Kalisari, Batang, Kamis (23/2).

3. Bukan Rute Biasa

Surip mengatakan, lokasi penemuan mayat itu bukanlah rute yang sehari-hari dilalui Maghfiroh dari rumah ke pabrik maupun sebaliknya.

"Lokasi itu jalurnya melenceng jauh, bukan jalur pulang ke rumah dari pabrik. Kematian tidak wajar," ujar Surip. Dia menduga Maghfiroh dibunuh lalu mayatnya dibuang.

Menurutnya, jarak rumah korban ke pabrik sekitar lima kilometer. "Itu jalurnya sudah melenceng, tidak di jalur kerja. Cukup jauh, melenceng 3 km," katanya.

4. Minta Dijemput

Maghfiroh pamit berangkat kerja pada Rabu (22/2) pukul 17.00 WIB. Sebelum sift kerjanya berakhir, pukul 23.00 WIB, dia sempat menghubungi suaminya agar dijemput.

"Ia minta dijemput dengan dikawal seperti biasanya menggunakan motor masing-masing. Kan jalanya gelap, sendirian, rawan untuk wanita," jelas Surip.

Saat suaminya, Adib (26), tiba di pabrik, ternyata korban sudah absen pulang. "Suaminya menunggu sampai jam 12 malam. Terus ngecek ke pabrik, infonya istrinya sudah absen pulang. Ditelepon nggak aktif. Saat itu kondisi hujan," tambah Surip.

Autopsi Dokkes Polda Jateng di halaman selanjutnya.

Adib menyusuri rute yang biasa dilalui istrinya sepulang dari pabrik. Namun upaya pencariannya tak membuahkan hasil. Keesokan harinya baru tersiar kabar penemuan mayat istrinya.

5. Autopsi Dokkes Polda Jateng

Jenazah Maghfiroh diautopsi oleh Dokkes Polda Jateng yang dipimpin Kombes Pol Sumy Hastry Purwanti di RSUD Kalisari Batang. Usai diautopsi, jenazah diantar ke rumah duka dan langsung dimakamkan pada Kamis (23/2) malam.

Kepada wartawan, dokter spesalis forensik Polda Jateng, dr Dian Novitasari, tidak menyebut penyebab kematian korban.

"Tugas kita hanya melakukan autopsi, hasil sudah kita serahkan ke penyidik Satreksrim Polres Batang," kata Dian, Kamis (23/2/2023).

Kasatreskrim Polres Batang AKP Andi Fajar juga belum mengungkap hasil autopsi jenazah Maghfiroh.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Geger Penemuan Mayat Perempuan Bersimbah Darah di Palembang"
[Gambas:Video 20detik]
(dil/dil)


Hide Ads