Seorang wanita bernama Maghfiroh (23), warga Desa Wonokerso, Kecamatan Limpung, Batang, ditemukan tewas di kebun singkong. Keluarga sebut korban tidak bisa dihubungi sejak semalam.
Kerabat korban dan perangkat desa setempat, Surip mengatakan korban tak bisa dikontak sejak pukul 00.00 WIB tadi. Sebelum ditemukan meninggal, korban berpamitan untuk berangkat kerja di Pabrik ABS yang berada di Kecamatan Banyuputih, Batang pada Rabu (22/2) sore.
"Korban ini berangkat sore dari rumah jam 17.00 WIB dengan menggunakan motor dan pulang jam 23.00 WIB. Kan kerja di pabrik itu ia berdasarkan shift. Kebetulan ia dapat sore sampai malam," kata Surip saat ditemui detikJateng di depan ruang jenazah RSUD Kalisari, Batang, siang ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat hendak pulang pada Rabu (22/2) malam, korban sempat minta suaminya untuk menjemput. Jarak dari rumah ke pabriknya sekitar 5 kilometer.
"Saat pulang kerja, ia minta dijemput dengan dikawal seperti biasanya menggunakan motor masing-masing. Kan jalannya gelap sendirian rawan untuk wanita," ungkapnya.
Namun, saat suaminya Adib (26) malam itu tidak mendapati istrinya. Korban dikatakan sudah absen pulang.
"Suaminya menunggu sampai jam 12 malam. Terus ngecek ke pabrik, infonya istrinya sudah absen pulang. Ditelepon, juga sudah nggak aktif. Saat itu memang kondisi hujan," tambah Surip.
Malam itu juga, Adib berusaha mencari istrinya dengan menyusuri rute pulang menuju ke rumah. Sebab, beberapa kali dihubungi via ponselnya, Maghfiroh tidak merespons.
"Suaminya mencari sendirian sampai pagi, hingga akhirnya pulang ke rumah, dan mendengar kabar temuan mayat itu. Setelah dicek benar mayat istrinya," ungkap Surip.
Sebelumnya diberitakan. mayat perempuan itu ditemukan di kebun singkong di Dukun Pencer, Desa Rowosari, Kecamatan Limpung, Batang pukul 07.00 WIB tadi. Mayat wanita itu ditemukan masih menggunakan jas hujan warna biru.
(ams/aku)