Mainan Seks Diduga Sudah Dipakai Sejak Zaman Romawi, Ini Buktinya

Internasional

Mainan Seks Diduga Sudah Dipakai Sejak Zaman Romawi, Ini Buktinya

Tim detikTravel - detikJateng
Kamis, 23 Feb 2023 11:04 WIB
Sex toys pertama era romawi
Sex toys pertama era romawi. Foto: Dokumentasi University of Cambridge.
Solo -

Arkeolog menemukan benda kayu yang memiliki bentuk mirip penis. Benda tersebut ditemukan di Vindolanda, wilayah Inggris tengah. Benda itu diduga berasal dari Romawi dan digunakan sebagai sex toy (mainan seks).

Dilansir detikTravel dikutip dari BBC, Kamis (23/2/2023), benda kayu dari abad kedua itu ditemukan di benteng Romawi di Tembok Hadrian. Awalnya, benda itu dianggap sebagai alat menjahit.

Benda tersebut ditemukan bersama lusinan sepatu. Aksesori dan perkakas kecil lainnya, bersama dengan potongan kulit, juga ditemukan bersamanya di lokasi, dekat Hexham di Northumberland.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tetapi kini, peneliti dari Newcastle University dan University College Dublin meyakini jika benda berukuran sekitar 16 cm itu bukanlah alat menjahit. Tetapi, alat dari kayu itu mungkin memiliki penggunaan yang lebih intim. Saat dianalisis, ditemukan kedua ujungnya terasa lebih halus, menunjukkan penggunaan berulang dari waktu ke waktu.

"Kita tahu bahwa orang Romawi dan Yunani kuno menggunakan alat seksual, objek dari Vindolanda ini bisa menjadi salah satu contohnya," kata Dr Rob Collins, dosen senior arkeologi di Universitas Newcastle.

ADVERTISEMENT

Benda tersebut sekarang dipajang di situs tersebut, dekat Hexham di Northumberland. Para arkeolog mengatakan kemungkinan lain adalah benda itu digunakan sebagai alu untuk menggiling bahan kosmetik atau obat-obatan, dan bentuknya bisa dianggap menambah sifat magis yang dirasakan.

Di dalam jurnal Antiquity juga disebutkan benda itu juga dimasukkan ke dalam patung untuk keberuntungan.

"Phallus kayu mungkin saat ini unik dalam kelangsungan hidupnya sejak saat itu, tetapi tidak mungkin satu-satunya dari jenisnya yang digunakan di situs, di sepanjang perbatasan, atau bahkan di Inggris Romawi," kata Barbara Birley, kurator di Vindolanda Trust, tempat objek tersebut sekarang dipajang.




(apl/ams)


Hide Ads