Banjir Masih Mengancam, 136 Warga Dinar Indah Semarang Pilih Ngungsi

Banjir Masih Mengancam, 136 Warga Dinar Indah Semarang Pilih Ngungsi

Angling Adhitya Purbaya - detikJateng
Senin, 20 Feb 2023 19:19 WIB
Perumahan Dinar Indah Semarang kebanjiran lagi, Minggu (19/2/2023).
Perumahan Dinar Indah Semarang kebanjiran lagi, Minggu (19/2/2023). (Foto: Afzal Nur Iman/detikJateng)
Semarang -

Sudah tiga hari berturut-turut warga RT 06 RW 26 Perumahan Dinar Indah, Semarang, kebanjiran akibat tanggul jebol. Warga yang resah terpaksa tinggal di rumah kosong yang merupakan aset milik pengembang.

Ketua RW 26 Kelurahan Meteseh, Catur Haryanto menyebut saat ini pengungsi berjumlah 136 jiwa. Namun tak semuanya mengungsi di Masjid Ar Rahmah.

"Ada beberapa warga yang memiliki saudara tinggal atau tidur di tempat saudaranya, ya yang tidur di sini kalau tidur hanya sebagian," katanya saat ditemui di lokasi pengungsian, Senin (20/2/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kebanyakan warga akan tetap pulang ke posko pengungsian dan menengok rumahnya saat siang. Para warga sendiri masih diimbau untuk tidak tinggal di rumahnya mengingat tanggul sementara belum diperbaiki.

"Karena kita lihat cuaca saat ini curah hujan juga masih tinggi ya jadi kalau tanggul belum teratasi, paling tidak tanggul sementara belum teratasi, ya otomatis saat hujan deras kondisi air tinggi otomatis air akan masuk," jelas Catur.

ADVERTISEMENT

Sudah tiga hari ini banjir melanda rumah warga. Usai banjir besar akibat tanggul jebol pada Sabtu (18/2), banjir setelahnya memiliki ketinggian sekitar 1 meter dan hanya bertahan sesaat.

Warga Tempati Aset Pengembang

Namun, hal itu tetap membuat warga resah. Apalagi tanggul darurat belum selesai diperbaiki. Sebagian warga pun disebut memindahkan barang mereka ke rumah-rumah kosong milik pengembang yang berada di area lebih aman.

"Langkah terdekat, ini banyak warga yang mulai menaikkan barang-barangnya yang masih bisa dipakai, perabotan rumah dinaikkan di atas dimasukkan di rumah-rumah pengembang yang kosong," jelasnya.

Salah satu rumah milik pengembang juga akan dijadikan rumah singgah bagi ibu-ibu, anak, dan lansia. Rumah itu dipilih mengingat lokasinya yang dekat dengan pengungsian.

"Kalau sementara ini kita baru satu (rumah yang akan digunakan) karena yang berdekatan dengan posko," kata warga, Kristanto (40).

Kristanto menyebut, sebenarnya ada 10 rumah yang dibiarkan kosong oleh pengembang. Namun, semuanya dalam keadaan tidak layak.

"Kemungkinan ada 10 unit, tapi sebenarnya itu kalau untuk ditempati enggak layak karena kan seperti di dalam, ada plafon yang rusak, ya khususnya air sama listrik belum ada," katanya.




(aku/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads