Tumpukan lumpur kembali menggenang di Perumahan Dinar Indah Semarang usai banjir susulan sore ini. Warga terdampak pun merasa lelah harus membersihkan jalan dan rumah mereka dari lumpur.
Pantauan detikJateng di RT 6/RW 26, Perumahan Dinar Indah, Meteseh, Semarang, Minggu (19/2/2023), terlihat air setinggi lutut orang dewasa atau sekitar 50 sentimeter pada pukul 16.00 WIB. Banjir hanya berlangsung beberapa saat dan telah surut pukul 17.00 WIB.
Meski hanya sebentar, banjir kembali membawa tumpukan lumpur di jalan-jalan permukiman hingga teras dan rumah warga. Padahal, sebagian warga sudah membersihkan rumahnya dari lumpur sejak pagi tadi usai banjir besar yang terjadi Sabtu (18/2) sore.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seorang warga, Seno Trianggono (52), mengaku sudah lelah membersihkan lumpur yang masuk ke rumahnya. Sebab, rumahnya yang berada di dekat tanggul sering kebanjiran dan kedatangan lumpur.
"Capek jelas, kita sudah sampai bosen bersihin lumpurnya ini, itu sudah pasti. Setiap banjir pasti menyisakan lumpur," katanya saat ditemui di lokasi.
Dia mengaku khawatir karena tanggul belum belum diperbaiki. Sementara, dia memilih untuk tetap bertahan di Masjid Ar Rahmah.
"Karena kondisi seperti ini kan belum bisa dibilang aman," katanya.
Seperti diketahui, petugas gabungan sudah melakukan pembersihan jalan-jalan di Dinar Indah dari genangan lumpur. Pembersihan dilakukan bersama-sama dengan berbagai relawan dari PMI, Damkar, TNI, dan polisi. Pagi tadi banyak juga warga yang tampak membersihkan rumahnya.
"Kemarin sampai jam 10 malam PU, Damkar sudah bersih-bersih tapi di jalan. Pagi hari ini gantian, pembersihan di dalam rumah, (lumpur) dikeluarkan, jalan kotor lagi," jelas Lurah Meteseh Slamet Raharjo.
Banjir yang menggenangi wilayah Perumahan Dinar Indah, RT 6/RW 26 ini merupakan banjir besar kedua setelah sebelumnya terjadi pada 6 Januari lalu. Banjir pertama kala itu karena tanggul jebol.
Banjir kali ini berdampak pada sekitar 40 KK atau 140 warga. Kebanyakan dari mereka mengungsi di Masjid Ar Rahmah yang ada di perumahan tersebut hingga sekarang.
(afn/ams)