Aktivitas Warga Solo Usai Banjir Surut: Berburu Ikan di Selokan

Aktivitas Warga Solo Usai Banjir Surut: Berburu Ikan di Selokan

Agil Trisetiawan Putra - detikJateng
Sabtu, 18 Feb 2023 12:50 WIB
Aktivitas warga Kelurahan Joyontakan, Kecamatan Serengan, Kota Solo, usai banjir surut, Sabtu (18/2/2023).
Aktivitas warga di Kelurahan Joyontakan, Kecamatan Serengan, Kota Solo, usai banjir surut, Sabtu (18/2/2023). Foto: Agil Trisetiawan Putra/detikJateng
Solo -

Banjir di Kelurahan Joyontakan, Kecamatan Serengan, Kota Solo, mulai surut. Warga terdampak banjir yang sempat mengungsi kembali ke rumah untuk bersih-bersih, bahkan ada yang menjala ikan di selokan.

Seperti yang dilakukan oleh Wahyono. Selokan di depan rumahnya dibanjir berbagai jenis ikan. Hanya bermodal jala kecil, dia berhasil menangkap ikan lele, nila, ikan emas, hingga louhan.

"Saya tidak tahu ini ikan dari mana, tapi yang jelas ikannya banyak. Rencana mau saya goreng, tapi kalau yang ikan hias, saya pelihara," kata Wahyono saat ditemui detikJateng, Sabtu (18/2/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk diketahui, warga Joyontakan sempat mengungsi sejak Kamis (16/2) sore karena rumah mereka terendam banjir.

Aktivitas warga Kelurahan Joyontakan, Kecamatan Serengan, Kota Solo, usai banjir surut, Sabtu (18/2/2023).Warga di Kelurahan Joyontakan, Kecamatan Serengan, Kota Solo, menjala ikan di selokan usai banjir surut, Sabtu (18/2/2023). Foto: Agil Trisetiawan Putra/detikJateng

Ketua RT 4/VI, Joyontakan, Wijianto mengatakan air mulai surut sekira pukul 02.00 WIB dini hari tadi. Selepas subuh, warga yang mengungsi mulai membersihkan rumah mereka.

ADVERTISEMENT

"Jam 08.00 WIB sudah mulai kering. Namun yang sisi barat masih ada genangan sedikit," kata Wijianto.

Pantauan di lokasi, tampak warga menjemur sejumlah perabot rumah tangga mereka seperti kasur, pakaian, meja, kursi, dan lainnya. Sementara sampah akibat banjir terlihat menumpuk di sejumlah jalan kampung.

Sebelumnya, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan banjir hampir merata terjadi di Kota Solo.

"Yang paling parah di Joyontakan," kata Gibran, Jumat (17/2).




(rih/rih)


Hide Ads