Akses Jalan Perbatasan Klaten-Gunungkidul Ditutup gegara Longsor

Akses Jalan Perbatasan Klaten-Gunungkidul Ditutup gegara Longsor

Achmad Hussein Syauqi - detikJateng
Kamis, 16 Feb 2023 18:17 WIB
Rambu penutupan akses perbatasan Bayat, Klaten dengan Kalurahan Tegalrejo, Kapanewon Gedangsari, Gunungkidul.
Rambu penutupan akses perbatasan Bayat, Klaten dengan Kalurahan Tegalrejo, Kapanewon Gedangsari, Gunungkidul. (Rambu penutupan akses perbatasan Bayat, Klaten dengan Kalurahan Tegalrejo, Kapanewon Gedangsari, Gunungkidul)
Klaten -

Akses jalan desa perbatasan Kecamatan Bayat, Klaten dengan Kapanewon Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ditutup. Penutupan ini dilakukan setelah longsor bukit terjadi di bukit pedukuhan Cermo, Kalurahan Tegalrejo, Kapanewon Gedangsari.

"Betul jalan sudah ditutup, warga dilarang mendekati lokasi longsor. Penutupan di perbatasan Desa Nengahan dan Bogem, Kecamatan Bayat ke arah Kalurahan Tegalrejo," ungkap warga Desa Nengahan, Kecamatan Bayat, Harjianto saat dihubungi detikJateng, Kamis (16/2/2023).

Menurut Harjianto, penutupan jalan ini dilakukan agar warga Klaten tidak mendekati atau menonton lokasi longsor. Sebab, lokasi longsor sangat berbahaya karena menutup jalan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Longsor tersebut menutup jalan ke arah Klaten. Bahkan sungai di dekat bukit tertutup material," jelas Harjianto.

Harjianto mengatakan jalan tersebut merupakan akses utama dari beberapa pedukuhan di Gunungkidul ke Klaten. Setelah tertutup longsor warga Gunungkidul harus memutar berkilo-kilo meter.

ADVERTISEMENT

"Harus memutar beberapa kilometer karena jalan tersebut memang akses utama warga Gunungkidul ke Bayat, Klaten. Kalau warga Klaten ke Gunungkidul jarang," kata Harjianto.

Relawan Komunitas Relawan Indonesia (KRI) Klaten, Prawito mengatakan setelah mendapat kabar dari relawan Bagana Gunungkidul dia mengecek ke lokasi. Namun, tidak bisa mendekati lokasi.

"Tidak bisa ke lokasi, bersama rekan-rekan dari Gunungkidul penutupan dilakukan mulai depan kantor Kalurahan Tegalrejo. Ke arah Bayat juga ditutup," ucap Prawito kepada detikJateng saat dimintai konfirmasi.

Longsor Jadi Tontonan Warga

Jalan itu ditutup karena lokasi longsor justru jadi tontonan warga. Padahal lokasi itu berbahaya untuk didekati.

"Lokasi berbahaya karena bukit yang longsor tingginya sekitar 20-30 meter. Jika terus hujan dan tanah gembur bisa longsor bahkan sedimen bisa sampai Klaten," jelas Prawito.

Selengkapnya di halaman berikut.

Terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Klaten, Sri Winoto menyatakan laporan TRC BPBD di lokasi penutupan dilakukan sejak siang. Masyarakat diminta tidak mendekati lokasi.

"Betul tadi ada laporan akses dari Bayat ke Gunungkidul ditutup. Masyarakat diimbau tidak perlu mendekati untuk menonton lokasi longsor di Gunungkidul demi mengantisipasi hal yang tidak diinginkan," jelas Sri Winoto.

Diberitakan sebelumnya, Bukit di Pedukuhan Cremo, Kalurahan Tegalrejo, Kapanewon Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul, longsor dan menutup jalan. Akibatnya warga sekitar harus memutar hingga sejauh lima kilometer.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul Subarno mengatakan longsor terjadi pukul 12.30 WIB. Lokasi longsor itu berjarak sekitar 300 meter dari Balai Kalurahan Tegalrejo.

"Iya betul, terjadi tanah longsor di Tegalrejo, tepatnya di selatan Balai Kalurahan Tegalrejo siang tadi," kata Subarno saat dihubungi detikJateng, Kamis (16/2).

Halaman 2 dari 2
(ams/ahr)


Hide Ads