Pegawai Kampus Unisvet Semarang Lecehkan 5 Mahasiswi, Kirim WA Porno

Pegawai Kampus Unisvet Semarang Lecehkan 5 Mahasiswi, Kirim WA Porno

Afzal Nur Iman - detikJateng
Rabu, 15 Feb 2023 12:41 WIB
Young woman using cell phone to send text message on social network at night. Closeup of hands with computer laptop in background
Ilustrasi 5 mahasiswa Unisvet Semarang dilecehkan oknum pegawai kampus. (Foto: Thinkstock)
Semarang -

Lima mahasiswa Universitas Ivet (Unisvet) Semarang dilaporkan menjadi korban pelecehan pegawai kampus. Berikut penjelasan Rektor Unisvet Tri Leksono Prihandoko.

Tri Leksono menyebut kasus itu diketahui sekitar bulan Desember saat pihak kampus membuka kanal aduan pelecehan seksual. Di kanal itu, ada lima orang yang melapor kasus pelecehan dengan pelaku yang sama.

"Setelah kegiatan workshop itu akhir Desember atau Januari lah, ada laporan kita cepat tindak lanjuti," kata Tri saat ditemui detikJateng di kantornya, Rabu (15/2/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Semua korban merupakan penerima beasiswa. Sedangkan pelaku adalah pegawai kemahasiswaan berinisial S (40).

"(Korban) Semester 5 ada empat, semester 3 ada satu orang," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Setelah mendapat laporan, pihak kampus langsung mengusut kasus tersebut. Ternyata kasus itu terjadi pada 2021.

Pelaku disebut memberikan pesan WhatsApp tidak pantas kepada korban. Bahkan salah satu korban dikirimi beberapa gambar berunsur pornografi. Tri menekankan tak ada pelecehan fisik.

"Kalau yang melaporkan supaya diberikan sanksi yang setimpal itu bentuknya WA, screen shoot gambar-gambar yang tidak baguslah yang menjurus ke pornografi, hanya itu," ungkapnya.

Pelaku pun sudah mengakui perbuatannya, dia juga sudah meminta maaf kepada korban. Meski begitu, pelaku tetap dipecat per tanggal 3 Februari lalu.

"Aturan kepegawaian di Unisvet memang ada konsen soal itu, kalau ada yang menjurus ke asusila maka hukumannya berat, sanksinya diberhentikan, itu sudah ada," ujarnya.

Para korban pun sudah diberi pendampingan oleh kampus. Tri Leksono juga bercerita bahwa akibat pelecehan itu, satu korban disebut masih mengalami ketakutan saat bertemu pelaku.

"Anaknya sudah kuliah jadi nggak ada bekas-bekas, tapi kalau ketemu pelaku nangis, takutlah," imbuhnya.




(rih/sip)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads