Tanggul Sementara Dinar Indah Semarang Rembes, Warga Waswas

Tanggul Sementara Dinar Indah Semarang Rembes, Warga Waswas

Afzal Nur Iman - detikJateng
Selasa, 14 Feb 2023 19:54 WIB
Kondisi Perum Dinar Indah Semarang usai tergenang rembesan tanggul sementara, Selasa (14/2/2023).
Kondisi Perum Dinar Indah Semarang usai tergenang rembesan tanggul sementara, Selasa (14/2/2023). Foto: Afzal Nur Iman/detikJateng
Semarang -

Tanggul sementara di Perumahan Dinar Indah Semarang kembali rembes hingga memasuki jalan-jalan di permukiman warga. Warga pun merasa was-was dan berharap ada solusi permanen.

Warga yang tinggal di dekat tanggul, Yoyok (43) menyebut hari ini tanggul rembes sekitar pukul 14.00 WIB tadi. Air memang tak masuk ke dalam rumah warga, tapi beberapa warga harus membersihkan rumahnya dari lumpur.

"Kalau hujan deras cuaca kan nggak tentu kita, kirimannya pasti ke sini dan masuk seperti ini, kemarin sih sampai selutut," kata Yoyok saat ditemui di rumahnya, Selasa (14/2/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejak banjir yang menewaskan dua orang pada 6 Januari lalu, tanggul jebol yang menjadi penyebab banjir masih belum dibuat permanen. Tanggul itu sering rembes dan warga RT 6 RW 26 Kelurahan Meteseh yang masih trauma pun ketakutan.

"Kita tuh memandangnya anak-anak kecil ya, ibu-ibu. Kita kan laki-laki kan pasti kerja kalau siang, ada kejadian gini istri pasti WA 'banjir' kita jadi nggak konsen," lanjutnya.

ADVERTISEMENT

Yoyok berharap ada solusi permanen atas permasalahan ini. Dia tak masalah jika harus direlokasi asalkan tidak ke rumah susun.

Ditemui terpisah, Ketua RW 26 Kelurahan Meteseh, Catur Haryanto menyebut ada 37 KK di RT 6 yang berpotensi terdampak banjir. Warga bahkan otomatis akan mengungsi ke masjid saat ada hujan deras.

"Otomatis begitu hujan deras warga langsung mengungsi di sini, ya trauma sih, dikhawatirkan ketinggian air sekarang itu ibaratnya sebatas tanggul ya dikhawatirkan terjadi jebol itu kan, pasti langsung masuk ke rumah. Makanya saat ini kalau ada hujan deras otomatis ibu-ibu, anak-anak ke pengungsian sini," katanya.

Dia menyebut banjir beberapa waktu lalu disebabkan hujan deras di Ungaran dan di Semarang. Air yang rembes dari tanggul ditambah air hujan sehingga menggenangi jalan-jalan di lokasi.

"Kemarin hampir sama masih ada rembesan masuk, kebetulan kalau kemarin itu di sini hujan, jadi air yang dari atas ini karena nggak bisa masuk ke sungai akhirnya air naik, tapi masih aman lah, masih sebatas setengah lutut, hanya di jalan," jelasnya.

Dia menyatakan sebenarnya warga sudah sepakat bila ada relokasi. Warga pun tak mempermasalahkan jika rumah relokasi dengan biaya tambahan, asalkan tidak di rumah susun.

"Dia bersedia untuk relokasi tapi ingin tahu tempatnya dulu, jadi dia nggak mau kalau memang lokasinya di rumah susun," pungkasnya.




(ahr/ams)


Hide Ads