Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebutkan adanya satu anak yang saat ini menjalani perawatan di RSUD Moewardi Solo akibat gagal ginjal. Namun mereka memastikan kasus tersebut tidak termasuk gagal ginjal akut.
Juru bicara Kemenkes, dr Mohammad Syahril mengatakan pasien itu mengalami gagal ginjal yang disebabkan oleh penyakit bawaan. Dipastikan itu bukan karena gangguan ginjal akut progresif atipikal (GGAPA).
"Bukan pasien terkonfirmasi GGAPA," kata Syahril dikutip dari detikHealth, Jumat (10/2/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain di Solo, pasien dengan suspek gagal ginjal akut juga ditemukan di DKI Jakarta. Setelah pemeriksaan, anak berusia 10 tahun itu juga dipastikan bukan kasus gagal ginjal akut.
"Dinyatakan negatif setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut," kata Syahril.
Sebelumnya, pihak RSUD Moewardi Solo juga sudah menyebut bahwa pasien yang saat ini dirawatnya tidak termasuk kasus gagal ginjal akut.
"Memang benar RSUD Moewardi merawat pasien berinisial A berusia 10 tahun dirawat di rumah sakit Dr Moewardi. Hanya bahwa, pasien tersebut sampai sekarang belum memenuhi kriteria sebagai gagal ginjal akut," kata Direktur RSUD Moewardi, Cahyono Hadi, Selasa (7/2).
Cahyono mengungkapkan anak tersebut awalnya dirawat di rumah sakit swasta di Kota Solo. Namun karena kondisinya sempat gagal napas akhirnya dirujuk ke RSUD Moewardi.
"Pasien ini masuk pada tanggal 29 Januari 2023, dengan gagal napas, infeksi saluran kencing. Ada juga kelainan fungsi ginjal, namun dalam perjalanan pasien membaik. Tanda-tandanya membaik, tanda gagal ginjal akut tidak ada pada pasien," jelasnya.
(ahr/rih)