Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menyebut anak A (10) penderita gagal ginjal yang dirawat di RSUD dr Moewardi Solo punya riwayat mengonsumsi obat sirup merek Praxion. PT Pharos Indonesia selaku produsen Praxion angkat bicara soal kasus ini.
"PT Pharos Indonesia hari ini menyampaikan hasil uji ulang keamanan produk Praxion yang dilakukan oleh laboratorium independen terakreditasi. Ada tiga laboratorium yang melakukan uji termasuk Lab Saraswanti Indo Genetech dan Lab Sucofindo," kata Director of Corporate Communication PT Pharos Indonesia Ida Nurtika dalam keterangan tertulis yang diterima detikJateng, Rabu (8/2/2023).
PT Pharos mengatakan hasil kedua laboratorium itu menyatakan produk Praxion memenuhi syarat. Hasil uji ini pun sudah disampaikan ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hasil dari kedua lab tersebut menunjukkan bahwa produk Praxion memenuhi spesifikasi Farmakope Indonesia VI suplemen II (memenuhi syarat)," terangnya.
"Sementara hasil uji dari laboratorium ketiga akan segera dilaporkan setelah proses uji di lab tersebut sudah selesai," sambung dia.
PT Pharos juga telah menarik produk Praxion secara sukarela dari batch tersebut sebagai tanggung jawab industri farmasi. Pihaknya pun meminta mitra penjualan tidak mengedarkan produk Praxion hingga ada pemberitahuan lebih lanjut.
"Selain melakukan uji di laboratorium independen, PT Pharos Indonesia juga melakukan pemeriksaan ulang keamanan produk di laboratorium internal. Pengujian dilakukan sesuai dengan aturan Farmakope Indonesia edisi VI suplemen II. Hasil pemeriksaan internal ini menunjukkan produk masih memenuhi spesifikasi Farmakope Indonesia," terangnya.
PT Pharos menyatakan kooperatif dengan BPOM dan Kementerian Kesehatan. Pihaknya juga memastikan aktif mengambil sampel produk untuk memastikan produk memenuhi mutu dan keamanan.
Sebelumnya diberitakan, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming mengatakan anak penderita gagal ginjal berinisial A (10) memiliki riwayat mengkonsumsi Praxion. Gibran menyebut kondisi anak itu sudah membaik dan dalam monitoring pihak rumah sakit.
"Itu belum bisa dibilang akut lho, anaknya sedang kami monitor, anaknya punya riwayat sebelumnya kayaknya, pernapasan juga, dan dia mengonsumsi Praxion," kata Gibran kepada wartawan di Balai Kota Solo, Rabu (8/2).
Terkait peredaran obat sirup yang diduga sebagai penyebab gagal ginjal, Gibran mengungkap sudah ada penarikan.
"Semua sudah ditarik, tapi yang namanya ibu-ibu kadang-kadang obat belum habis masih disimpan, itu zamannya pertama-tama istriku juga masih nyimpen yang namanya Termorex, Praxion, semua," jelasnya.
Menindaklanjuti kasus tersebut, Gibran akan melakukan sidak dengan Dinas Kesehatan dan BPOM.
"Iya pasti (sidak) dengan BPOM juga," ucapnya.
(ams/aku)