Curah hujan yang tinggi mengakibatkan tebing jalan Simo-Klego, tepatnya di Desa Tanjung, Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali longsor. Bahkan bahu jalan ikut tergerus dan badan jalan juga retak-retak.
"Iya, di Dukuh Ngablak, Desa Tanjung, Kecamatan Klego," kata Kapolsek Klego, AKP Kasminto, kepada detikJateng Kamis (9/2/2023).
Longsor terjadi sekitar pukul 14.30 WIB hari ini. Peristiwa terjadi setelah wilayah tersebut diguyur hujan deras. Tebing jalan sepanjang sekitar 10 meter longsor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan tebing yang longsor menggerus bahu jalan hingga mepet aspal jalan. Bahu jalan terbawa longsor ke jurang hingga kedalaman sekitar 20 meter.
Petugas Polsek Klego, Koramil, BPBD Boyolali, Dinas Perhubungan dan DPU-PR langsung mendatangi lokasi kejadian.
Lokasi longsor saat ini dipasangi rambu-rambu atau penanda, antara lain menggunakan barrier untuk memagari tebing yang longsor. Hal ini agar pengguna jalan yang melintas berhati-hati dan tak terperosok ke jurang.
Kabid Bina Marga DPU-PR Boyolali, Joko Prasetyo mengatakan kejadian bermula saat hujan deras mengguyur dua kali di wilayah tersebut. Pertama sekitar pukul 11.30 WIB. Kemudian hujan kedua disusul dari pukul 13.00 WIB-14.30 WIB.
Kondisi tanah yang labil tak mampu menahan derasnya aliran air. Sehingga membuat jalan di pinggir jurang tersebut longsor.
Melihat kondisi jalan yang cukup parah akibat tergerus longsor dan membahayakan, pihaknya bersama Dinas Perhubungan (Dishub) dan Satlantas Polres Boyolali sepakat menutup jalan tersebut.
"Survei akan kami lanjutkan besok, karena tanah masih labil dan membahayakan. Berdasar koordinasi antara DPUPR, Dishub dan Satlantas, untuk sementara jalan ditutup dan pengguna jalan akan dialihkan ke jalan Panembahan Senopati," jelasnya kepada wartawan.
Pasalnya, longsor tersebut sudah mepet dan mengancam badan jalan. Retakan di aspal mencapai tiga meter dan posisi longsor di jalan menikung.
(ahr/apl)