Tega! Ada yang Sunat Bansos untuk Anak Yatim-Piatu di Trucuk Klaten

Tega! Ada yang Sunat Bansos untuk Anak Yatim-Piatu di Trucuk Klaten

Achmad Hussein Syauqi - detikJateng
Senin, 06 Feb 2023 14:55 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi bansos. Tega! Ada yang Sunat Bansos untuk Anak Yatim-Piatu di Trucuk Klaten. Foto: Dok.detikfinace
Klaten -

Bantuan sosial untuk anak yatim, anak piatu dan anak yatim piatu di Kecamatan Trucuk, Klaten, disunat oleh oknum kurir dari PT Pos Indonesia. Ada puluhan penerima yang menjadi korban.

Beruntung, aksi penyunatan tersebut akhirnya terbongkar. Pihak kurir akhirnya mengembalikan uang yang disunat yang besarnya Rp 50 ribu untuk tiap penerima itu.

Berdasarkan informasi yang diperoleh detikJateng, kasus itu terjadi pada pekan lalu. Penerima bantuan seharusnya menerima uang sebesar Rp 600 ribu. Namun kenyataannya mereka hanya mendapatkan Rp 550 ribu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat dikonfirmasi, Camat Trucuk, Rabiman, mengakui adanya kejadian tersebut. Menurutnya, bantuan itu berasal dari Kementerian Sosial.

"Itu bantuan yatim-piatu dari Kementerian Sosial. Yang dipotong jumlahnya banyak, yang menerima itu 87 orang terus yang dipotong itu 73 orang," terang Rabiman saat diminta konfirmasi detikJateng di Pemkab Klaten, Senin (6/1/2023).

ADVERTISEMENT

Menurutnya, para penerima bantuan seharusnya mendapatkan Rp 600 ribu namun masing-masing dipotong sebesar Rp 50 ribu. Hal itu terjadi merata di semua desa di Kecamatan Trucuk.

"Semua desa, tapi sudah dikembalikan (dananya). Sudah ada itikad baik, sudah dikembalikan jadi sudah kita dianggap selesai," lanjut Rabiman.

Kepala Kantor Pos Kecamatan Trucuk, Dwiyanto, mengatakan bantuan itu dari kantor pos kabupaten lewat pengantar ke wilayah masing-masing. Setelah muncul kabar pemotongan petugas pengantar sudah diminta keterangan.

"Kemarin katanya ada pemotongan, saya tanya pengantarnya sebenarnya bukan pemotongan tapi keikhlasannya. Tapi berhubung ada berita seperti itu, akhirnya suruh mengembalikan, sudah dikembalikan semua," jelas Dwiyanto saat ditemui detikJateng di kantornya.

Pengantar itu, kata Dwiyanto, bukan pegawai kantor pos tetapi hanya mitra kerja. Begitu ada kabar pemotongan langsung dikembalikan.

"Itu (pengantar) mitra. Hari itu langsung dikembalikan, Sabtu atau apa itu setelah ada berita itu (pemotongan) langsung dikembalikan," pungkas Dwiyanto.




(ahr/sip)


Hide Ads