Penebangan pohon di SMAN 1 Semarang yang dimaksudkan pihak sekolah untuk antisipasi bencana sempat ramai karena disomasi oleh alumni. Hari ini salah satu pohon trembesi besar tumbang ke arah lapangan sekolah.
Dari foto-foto lama yang diperoleh detikJateng dari SMAN 1 Semarang, di lapangan tersebut sebelumnya berdiri beberapa pohon di pinggir lapangan. Di dekat masjid sekolah ada dua pohon trembesi besar yang menjulang tinggi. Di sampingnya juga ada pohon-pohon lainnya berderet.
Ada juga foto yang memperlihatkan dahan pohon jatuh. Ukurannya cukup besar dan sudah tergeletak di tanah diikuti ranting pohon lainnya yang sempat tertimpa dahan tersebut.
Sementara itu, saat ini sejumlah pohon sudah ditebangi termasuk salah satu trembesi yang ada di dekat masjid. Pihak sekolah menyebutkan sudah terjadi beberapa peristiwa dahan dan ranting patah hingga menimpa beberapa obyek mulai pagar hingga mobil. Selain itu juga ada permohonan dari warga sekitar sekolah untuk mengantisipasi dahan pohon jatuh.
"Ini yang saya sampaikan bahwa di lingkungan SMAN 1 memang ada pohon besar dan ini sangat berbahaya untuk keamanan keselamatan siswa khususnya dan bapak ibu guru," kata Kepala SMAN 1 Semarang, Kusno di lapangan sekolahnya, Jumat (3/2/2023).
Penebangan pohon yang dilakukan sebelumnya mendapat protes dari para Alumni hingga dilakukan pertemuan hari Senin (30/1) kemarin. Akhirnya penebangan dihentikan.
Namun, Jumat (3/2) pukul 07.15 WIB, pohon trembesi besar dekat gawang tumbang. Para siswa yang mendengar suara retakan langsung menyelamatkan diri sebelum pohon tumbang perlahan.
"Pohon trembesi yang ada di lapangan sepakbola SMA 1 Semarang tumbang jam 07.15 WIB, kurang lebih sekitar itu. Ternyata setelah kami cek benar adanya dan setelah kami perhatikan memang kondisi pohon sudah sangat tua dan akarnya juga rapuh dan itu memang faktor alam karena tadi malam kebetulan juga hujan deras. Tadi pagi tidak ada hujan tidak ada angin tidak ada apa-apa semuanya aman saja tetapi pohon itu tumbang," kata Kusno.
"Untuk usia pohon kurang tahu pastinya. Tapi dilihat dari kondisinya, akarnya, kalau 50 tahun sepertinya ada," imbuhnya.
Selengkapnya baca di halaman berikutnya....
(apl/ams)