Waduh! Air Sungai Sumurboto Blora Memerah

Waduh! Air Sungai Sumurboto Blora Memerah

Achmad Niam Jamil - detikJateng
Jumat, 03 Feb 2023 18:38 WIB
Air sungai di Desa Sumurboto, Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora, berwarna merah. Foto diambil Jumat (3/2/2023).
Air sungai di Desa Sumurboto, Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora, berwarna merah (Foto: dok. Istimewa)
Blora -

Air sungai di Desa Sumurboto, Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora, tiba-tiba berwarna merah. Diduga sungai itu tercemar limbah.

Fenomena air sungai berwarna merah ini membuat geger warga sekitar pagi tadi sekitar pukul 10.00 WIB. Beberapa orang yang melintas pun menonton air sungai yang memerah itu dari atas jembatan penghubung antardesa. Warga air sungai yang memerah itu berlangsung sekitar 30 menit, sebelum akhirnya kembali normal.

Dari penuturan warga, pencemaran sungai ini diduga karena penjual rosokan yang mengalirkan limbahnya ke sungai. Adapun rosokan tersebut di antaranya drum bekas tinta serta cat yang dicuci sebelum dijual kembali. Sedangkan air bekas cuciannya dialirkan ke sungai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebelumnya sudah pernah, mungkin 2 tahunan yang lalu tapi diulangi lagi. Padahal sudah pernah diingatkan. Khawatirnya limbah hasil pencucian itu mengandung bahan berbahaya. Soalnya beberapa hewan ternak minum dari air sungai juga," ujar warga yang enggan disebut namanya saat ditemui di sekitar lokasi, Jumat (3/2/2023).

Terkait warna sungai yang menjadi merah ini, pihak desa setempat telah melaporkannya ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Blora.

ADVERTISEMENT

"Kami sudah melaporkan secara lisan ke DLH (Dinas Lingkungan Hidup) Blora. Namun secara tertulis akan kami laporkan Senin," terang Kepala Desa Sumurboto, Suprapti saat dihubungi melalui telepon,

Terpisah, Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup, dan Pengelolaan Keanekaragaman Hayati Dinas Lingkungan Hidup, Gartini mengaku belum mendapat laporan dari pihak pemerintah desa setempat.

"Belum ada laporan masuk," ucap Gartini.

Gartini mengaku masih menunggu laporan dari pihak desa. Nantinya akan ditelusuri penyebab pencemaran sungai tersebut.

"Biasanya diambil sampel airnya dulu. Akan dilakukan uji laborat untuk mengetahui pencemarannya. Sumber pencemarannya dari mana, jenis apa dan lain-lain. Akan ada tim yang turun lapangan. Kami tunggu laporan," imbuhnya.




(ams/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads