Pihak Sekolah Dasar (SD) Kristen Manahan, Solo, membantah adanya percobaan penculikan anak dengan diimingi permen. Pihak sekolah menyebut hal itu hanya imajinasi siswa.
"Tidak ada upaya penculikan anak di sekolah. Anak hanya berimajinasi semacam itu, tidak ada anak dipanggil seseorang untuk diberi sesuatu," kata Wali Kelas IV, Djoko Hadi Muljono, kepada wartawan di SD Kristen Manahan, Solo, Jumat (3/2/2023).
Djoko mengatakan, pihak sekolah juga sudah memanggil yang membuat voice note serta orang tua siswa untuk dilakukan klarifikasi. Dari hasil tersebut, kata Djoko, yang membuat voice note itu hanya mendengar dari cerita si anak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang membuat voice note sudah diklarifikasi hanya berdasarkan cerita anak tidak dapat dipertanggungjawabkan," jelasnya.
Menurutnya, pembuat voice note itu juga meminta maaf karena sudah membuat gaduh di sekolah. Selanjutnya, pihak sekolah juga melakukan antisipasi meski tidak ada kejadian tersebut.
"Kita panggil dan sudah minta maaf. Kita lakukan antisipasi yang paling penting saat ini sekolah melakukan pendataan penjemputan dan orang tua wajib memberikan data tersebut, kalau bukan di data tersebut maka orang tua wajib memberitahukan ke sekolah," bebernya.
Sementara itu, terkait kondisi siswa, Djoko menegaskan siswa dalam kondisi baik dan masuk sekolah seperti biasanya.
"Siswa dalam kondisi baik, sehat dan ini masuk seperti biasa," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, beredar rekaman suara atau voice note lewat WhatsApp yang menyebutkan adanya percobaan penculikan anak di Sekolah Dasar (SD) Kristen Manahan Solo. Rekaman tersebut sudah menyebar ke beberapa grup WhatsApp.
Dimintai konfirmasi mengenai rekaman tersebut, Kepala Sekolah SD Kristen Manahan, Sukiyo, mengaku masih menelusuri kejelasannya.
"Baru mencari kejelasan ke anak dan orang tua dan memadukan CCTV, baru proses ini. Saya juga belum tahu, itu baru dalam proses untuk kejelasannya," kata Sukiyo saat dihubungi wartawan, Kamis (2/2).
Ikuti berita lainnya dari detikJateng di Google News.
(aku/sip)