Beredar rekaman suara atau voice note lewat WhatsApp yang menyebutkan adanya percobaan penculikan anak di Sekolah Dasar (SD) Kristen Manahan Solo. Rekaman tersebut sudah menyebar ke beberapa grup WhatsApp.
Dalam rekaman suara itu terdengar suara seorang wanita yang menceritakan percobaan penculikan anak dengan modus memberi permen saat istirahat sekolah. Berikut isi rekaman suara percobaan penculikan anak di SD kristen Manahan itu:
"Selamat siang Bu Tyas, selamat siang orang tua murid kelas 4d, ini saya kan posisi masih di sekolahan, ini tadi kan ada anak murid kelas 3b itu namanya D*** itu cerita ada saya, ada bapaknya jadi dia itu dipanggil waktu istirahat orang yang tidak dikenal. Dia dipanggil dari luar pagar mau dikasih permen di suruh keluar seperti itu."
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi kita harus waspada karena ternyata sudah sampai SD Kristen Manahan, untuk apa namanya, orang-orang yang mau ya istilah kasarnya mau nyulik anak seperti itu. Ini saya juga lagi mgobrol sama bapaknya D***."
"Sama tadi sudah ketemu komite, ketua komite sekolah, juga sama bapak satpam untuk mencari solusi lah nanti untuk saya mohon sekali untuk dikoordinasi dengan guru-guru atau dengan wali kelas nanti sebaiknya bagaimana. Saya mohon untuk jadi perhatian Bu, karena ternyata sudah sampai SD Kristen Manahan, terimakasih Bu," kata wanita dalam rekaman itu.
Dimintai konfirmasi mengenai rekaman tersebut, Kepala Sekolah SD Kristen Manahan, Sukiyo mengaku masih menelusuri kejelasannya.
"Baru mencari kejelasan ke anak dan orang tua dan memadukan CCTV, baru proses ini. Saya juga belum tahu, itu baru dalam proses untuk kejelasannya," kata Sukiyo saat dihubungi wartawan, Kamis (2/2/2023).
Sukiyo mengaku masih memastikan soal kebenaran berita tersebut, apakah benar atau bohong. "Saya di telepon dari teman-teman kepala sekolah, dari dinas, tapi saya belum tahu yang benar yang mana," ujarnya.
"Iya (mencari kebenaran) kami menugaskan wali kelasnya untuk ngomong dengan orang tua dan anak, terus dipadukan dengan CCTV yang ada," imbuh dia.
Sukiyo mengatakan dirinya sudah meminta wali kelas memanggil pihak perekam suara, orang tua, hingga siswanya.
"Kami menugaskan wali kelasnya untuk ngomong dengan orang tua dan anak dan perekam suara," pungkas dia.
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kota Solo Dian Rienatta juga mengaku masih melakukan klarifikasi di lapangan.
"Saya klarifikasi lapangan dulu ya, nunggu hasil dulu ya nih baru kelapangan," kata Dian.
(dil/apl)