Mantan Wamenkumham Denny Indrayana secara terang-terangan mengungkap keraguannya terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Denny pun menyinggung soal adanya penjegalan capres hingga mencuatnya kasus Formula-E.
"Saya termasuk tidak lagi punya keyakinan kepada KPK yang sekarang. Setelah UU KPK yang diubah, KPK dilumpuhkan dan performanya semacam ini," ujar Denny pada wartawan di PTUN Jakarta Rabu (1/2/2023) seperti dikutip dari detikNews.
Denny menilai ada upaya men-setting KPK dengan tujuan memenangkan salah satu capres. Dirinya juga menuding ada upaya penjegalan capres tertentu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya khawatir bisa kemudian termasuk disetting, agenda setting pemenangan Pemilu 2024 atau bahkan penjegalan calon-calon presiden tertentu," tuturnya.
Seperti halnya kasus Formula-E yang menurutnya sarat akan kriminalisasi pada salah satu capres. Denny juga menegaskan jika dirinya percaya pada Bambang Widjojanto terkait Formula-E.
"Itu yang saya khawatir (Kasus Formula-E). Bagian dari kriminalisasi dan bagian dari upaya menjegal calon-calon presiden yang dengan kasus-kasus semacam itu," katanya.
"Kita sudah kaji, seperti bambang Widjojanto, mantan pimpinan KPK kan jelas-jelas mengatakan enggak ada di situ. Saya dalam semangat antikorupsi atau teori-teori antikorupsi, salah satu yang saya rujuk salah satunya ya mas BW," imbuhnya.
Lebih lanjut, Denny pun meminta publik mengawal proses pemilihan pimpinan KPK. Dirinya berharap pimpinan KPK nanti tidak punya kepentingan politik jelang Pilpres 2024.
"Karena itu jadi sangat penting untuk mengawal proses pemilihan tahun ini. Ini tahun 2023 ini akan ada proses pemilihan lagi. Jangan sampai nanti yang terpilih adalah orang-orang yg sebenarnya bukan pendekar-pendekar antikorupsi tapi sudah punya kepentingan politik menjelang 2024," pungkas Denny.
(apl/sip)