Perum Dinar Indah Semarang kembali tergenang banjir sore tadi. Genangan berasal dari rembesan tanggul sementara.
Sebelum genangan itu terjadi, Perum Dinar Indah sempat dikunjungi Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy hari ini, Selasa (31/1/2023).
Dalam kegiatannya di Semarang, Muhadjir mengatakan bakal berkomunikasi dengan Kementerian PUPR soal banjir di Dinar Indah. Dia berharap tanggul diperkuat dan juga aliran sungai dibuat lurus saja, karena perumahan itu tepat ada di belokan Sungai Pengkol aliran Sungai Babon.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sudah cek di lapangan kira-kira apa saja yang harus dibenahi lingkungan itu tadi termasuk perbaikan tangkis perbaikan mengubah arah aliran sungainya supaya tidak menatap tanggul nanti akan saya koordinasikan dengan Kementerian PUPR secepatnya bisa terselesaikan karena itu 10 tahun terakhir ada 8 kali terjadi banjir dan itu harus ada solusi," kata Muhadjir di Semarang, Selasa (31/1).
Sementara itu Ketua RW 26, Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang, Catur Hariyanto mengatakan dari pembicaraan dengan Menko PMK tadi, pemerintah pusat akan membantu penanganan banjir di sana. Soal usulan aliran sungai dialihkan menjadi lurus, masih ada kendala ternyata lahan yang akan dilintasi aliran merupakan milik warga.
"Pak Menteri PMK rawuh (datang) mengontrol posisi tanggul yang ada di RT 6 RW 26. Menyampaikan kalau ada alternatif bisa pengauditan arah sungai, dibuat lurus. Tapi tanah sebelah itu masih milik warga, maka akan dikomunikasikan ke Pak Lurah. Karena bencana nasional akan dibantu pemerintah pusat. Tadi Pak Menteri juga berikan bantuan ke ahli waris korban meninggal di Dinar Indah," kata Catur.
Untuk diketahui, Perumahan Dinar Indah pada 6 Januari 2023 lalu dilanda banjir bandang karena tanggul jebol. Sore tadi, Selasa (31/1) genangan sempat terjadi karena tanggul sementara yang menambal jebolan mengalami rembesan air sungai.
"Mulai merembes di tanggul darurat dari jam 16.00 WIB. Saya nunggu di depan, karena takutnya jebol lagi," kata warga yang rumahnya dekat dengan tanggul sementara, Febaresya di lokasi, Selasa (31/1).
Karena air naik perlahan, warga terutama anak-anak, wanita, dan lansia mengevakuasi diri ke masjid yang letaknya lebih tinggi. Sedangkan para bapak-bapak ada yang bersiaga di pos sambil memantau situasi.
Sekitar pukul 18.30 WIB air sudah mulai surut dengan cepat. Warga kemudian satu per satu pulang untuk membersihkan rumah mereka.
(ahr/rih)