Isu penculikan anak kian ramai di media sosial. Di Pekalongan juga beredar kabar soal penculikan anak melalui pesan suara (voice note) berantai di WhatsApp (WA). Polisi sudah mengecek kabar dalam pesan suara 1 menit 29 detik itu di WA. Begini faktanya.
Pantauan detikJateng, dalam pesan berantai yang beredar sejak siang ini, Selasa (31/1/2023), terdengar suara seorang wanita yang menceritakan soal upaya penculikan anak yang gagal karena korbannya melawan. Melalui pesan berantai juga disebutkan peristiwa itu terjadi di Waru, Kecamatan Wiradesa, Kabupaten Pekalongan.
Berikut bunyi pesan suara berantai di WhatsApp itu:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh. Kepada ibu-ibu wali murid kelas 2A, saya himbau nanti kalau menjemput putra-putrinya jangan sampai terlambat, karena tadi pas olahraga di lapangan dengan dekat masjid di belakang ada kejadian, Zaskia hampir diculik.
Jadi tadi Zaskia ditarik sama ibu-ibu berjilbab tapi mukanya seperti muka bencong gitu, ya jadi Si Zaskianya ditarik kenceng, Zaskianya nggak mau, ditarik ditendang sama Zaskia, Zaskia teriak-teriak ke Adiba suruh panggilin Pak Haryono orang itu langsung kabur.
Terus kelas 4C juga Si Iva itu juga mau diajak ibu-ibu memakai mobil merah, untung anaknya langsung kabur ke dalam. Lha makanya, tolong ibu-ibu, tolong waspada kalau jemput jangan nyuruh-nyuruh siapa atau go-jek ya. Saya juga jadi ngeri kalau nyuruh go-jek atau apapun, tolong dijemput sendiri.
Terima kasih, assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh".
Pesan berantai itu langsung direspons Polres Pekalongan.
"Kita langsung melakukan pengecekan ke lokasi yang dimaksud, yakni Waru, yang berada di Kecamatan Wiradesa. Kita kroscek ke sekolah-sekolah, termasuk meminta keterangan gurunya. Hasilnya, kabar melalui voice note itu tidak terjadi," kata AKBP Arief Fajar Satria kepada detikJateng, Selasa (31/01).
Dijelaskan Arief Fajar Satria, ada dua lokasi yang bernama Waru di Kecamatan Wiradesa, yaitu Desa Waru Lor dan Desa Waru Kidul.
Di Desa Waru Lor ada satu SDN, satu Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah (MIS). Sedangkan di Waru Kidul terdapat satu SD.
Dua Fakta di Lapangan
Dari hasil pengecekan polisi, tidak satu pun dari tiga sekolah itu yang lapangannya dekat dengan masjid seperti disampaikan dalam voice note itu.
Di tiga sekolah itu juga tidak ada murid yang bernama Zaskia dan Adibah. Nama seseorang yang disebut Pak Haryono dalam voice note juga tidak ada di tiga sekolah tersebut.
Selengkapnya di halaman selanjutnya.
"Fakta-fakta itu kita dapat di lapangan dan konfirmasi langsung dengan pihak sekolah. Pihak sekolah memastikan kejadian di voice note itu tidak terjadi," jelas Arief.
"Mohon diluruskan bahwa voice note tersebut tidak benar dan situasi masih kondusif. Terima kasih atas kerja sama masyarakat yang melaporkan adanya informasi yang tidak benar dengan tujuan membuat ketakutan pada orang tua murid, kami akan terus menelusuri voice note tersebut," imbuh Arief.
Arief mengimbau para orang tua tetap waspada, namun tidak perlu takut berlebihan. "Laporkan segera ke kami, kami akan langsung cepat bertindak," pungkas Arief.