Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka terlihat sudah dua kali digandeng Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. Teranyar, saat pelantikan Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu (Mbak Ita). Gibran bahkan menjemput Megawati di bandara untuk berangkat ke Semarang.
Momen gandengan ini diunggah Gibran lewat akun Twitternya @gibran_tweet, Senin (30/1/2023). Dalam postingannya itu Gibran mengunggah momen mengantar Megawati pulang melalui bandara Solo.
Tampak Gibran yang mengenakan jas bernuansa gelap dan berdasi menggandeng Megawati yang memakai baju bernuansa merah. "Gandeng ibu pulang ke bandara," cuit Gibran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ditemui di Balai Kota Solo, Gibran mengaku akan menjemput Megawati di bandara. Dia mengaku mendapat undangan menghadiri pelantikan Hevearita menjadi Walkot Semarang.
"Mau jemput Bu Mega, acara di Semarang. Iya pelantikan Wali Kota Semarang," kata Gibran di Balai Kota Solo.
Gibran pun mengaku tak tahu alasannya diundang menghadiri pelantikan Wali Kota Semarang itu. Namun, dia tak menjawab ketika ditanya apakah Megawati yang mengundangnya langsung.
"Aku yo embuh kok melu (tidak tahu kok ikut) diundangkan. Sudah dari kemarin diminta," terang Gibran.
"Wis (sudah), yok," jawab Gibran ketika ditanya apakah diundang Megawati.
Dari catatan detikJateng, momen kedekatan Gibran dan Megawati terlihat saat tasyakuran pernikahan adiknya Kaesang Pangarep dan Erina Gudono pada Desember 2022 lalu. Kala itu Gibran juga tampak berbincang hangat dengan Megawati.
Tak sedikit yang berspekulasi jika momen itu menjadi kode Megawati memberikan 'tiket' Pilgub ke Gibran. Hal ini pun diamini legislator PDIP Masinton Pasaribu.
"Itu kekeluargaan, ya itu menampakkan secara psikologis, secara emosional memang dekat. Hub kekeluargaan, relasinya bukan karena jabatan, tapi kekeluargaan sejak lama," terang Masinton seperti dikutip dari 20detik, Senin (12/12/2022).
Selanjutnya Gibran ungkap kedekatannya dengan Megawati....
Disinggung mengenai momen tersebut sebagai kode 'tiket' untuk Pilgub 2024, Masinton tidak menampiknya. Menurutnya, hal itu bisa saja terlebih Gibran juga merupakan kader PDIP.
"(Kode DKI atau Jateng 1?) Ya bisa aja, gitu. namanya kader," tuturnya.
Gibran Akui Dekat dengan Megawati
Gandengan Megawati ke Gibran di acara tasyakuran pernikahan Kaesang menuai sorotan. Gibran mengungkap kedekatannya dengan Megawati karena sudah dianggap seperti cucu.
"Saya yang gandeng, digandeng. Bu Mega memang sama semua orang kan baik. Saya kan kayak cucu," ujar Gibran saat ditemui di Puro Mangkunegaran, Minggu (11/12/2022).
Dalam momen itu, Gibran menyebut Megawati sempat mencari putranya Jan Ethes. Jan Ethes pun sempat berbincang dengan Megawati dan Puan Maharani.
Gibran Siap Maju Pilgub
Di sisi lain, Gibran sudah menyatakan kesiapannya maju Pilgub pada Jumat, 20 Januari 2023. Hal ini disampaikan Gibran saat ditanya percakapannya dengan ayahnya, Presiden Jokowi usai menghadiri Rakornas Kepala Daerah dan Forkopimda 2023 di Bogor, Selasa (17/1).
Gibran mengaku percakapannya dengan sang ayah tak spesifik soal Pilgub.
"Emange (memangnya) aku ngomong spesifik Pilgub? 2024 itu banyak, tidak spesifik Pilgub. Ini kan memasuki masa-masa pertarungan," kata putra sulung Jokowi itu, Kamis (19/1).
Gibran tak menjawab lugas ketika ditanya apakah lebih memilih DKI Jakarta atau menggantikan Ganjar Pranowo sebagai Gubernur Jawa Tengah. Dia mengaku masih fokus menyelesaikan tugasnya sebagai Wali Kota Solo.
"Menggantikan Pak Ganjar? Nggak, nanti ya sabar. Kita fokus membuka satu per satu, meresmikan program fisik yang kemarin saya canangkan fokus kuwi sik (itu dulu). Urusan Pilgub, Pilpres, nanti wae (saja)," jelasnya.
Meski begitu, Gibran menyatakan siap jika diberi mandat maju dalam kontestasi Pilgub.
"Ya saya sih siap (jika diberi mandat maju pilgub), tapi nunggu Bu Ketua Umum (Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri) dulu ya. Sekali lagi saya ini masih belajar, masih perlu banyak masukan-masukan beliau-beliau senior," kata Gibran.
Meski begitu, Gibran mengatakan keputusan untuk maju ke Pilgub berada di tangan PDIP. Sebagai kader, dia menyerahkan keputusan ini ke partai besutan Megawati.
"Yang memutuskan bukan saya ya, kita nunggu keputusan dari partai, kita lihat dulu permintaan warga seperti apa. Kene nduwe ambisi tapi ora (sini punya ambisi tapi tidak) dipilih warga ya percuma. Aku santai," tuturnya.