Permintaan Maaf Kades Klaten Buntut Edaran Waspada Penculikan Anak

Round-Up

Permintaan Maaf Kades Klaten Buntut Edaran Waspada Penculikan Anak

Tim detikJateng - detikJateng
Minggu, 29 Jan 2023 06:30 WIB
Kades Mendak di Klaten minta maaf usai edaran imbauan waspada penculikan viral. Foto diunggah Sabtu (28/1/2023).
Kades Mendak di Klaten minta maaf usai edaran imbauan waspada penculikan viral. Foto diunggah Sabtu (28/1/2023). Foto: Tangkapan layar IG Info Cegatan Klaten
Solo -

Selebaran edaran imbauan kewaspadaan terhadap penculikan anak yang dibuat seorang kepala desa di Klaten viral. Sang Kades akhirnya memberi klarifikasi dan meminta maaf karena edaran itu bikin panik warga.

Selebaran imbauan itu berkop Pemerintah Desa Mendak, Kecamatan Delanggu, Klaten. Selebaran bernomor 140/30/16.07 itu beredar luas di WhatsApp Grup (WAG).

Edaran Dibikin Kades

Selebaran tertanggal 26 Januari 2023 itu ditandatangani Kades Mendak Agung Hartana dengan stempel Pemdes. Stempel basah dengan tinta biru.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Belakangan setelah selebaran itu viral, satu hari atau Jumat (27/1/2023), kemudian muncul selebaran tersebut dinyatakan HOAX. Selebaran tersebut disusul rekaman video sang Kades memberikan klarifikasi.

Rekaman klarifikasi itu beredar salah satunya di grup Instagram Info Cegatan Klaten. Rekaman video tersebut diunggah Jumat (27/1) malam.

ADVERTISEMENT

Dalam video tersebut terlihat Kades didampingi seorang polisi berseragam dan berpakaian bebas.

"Nama saya Agung Hartana SE, saya kepala desa Mendak ingin klarifikasi dengan adanya surat imbauan penculikan anak bahwasanya kami akui salah dan imbauan itu kami tujukan untuk warga kami dan menyangkut institusi Polri yang seharusnya tidak dicantumkan. Ini hanya imbauan ke warga desa kami... kiranya kami mohon maaf ..," ucapnya sebagaimana dikutip detikJateng.

Konfirmasi Kades

Saat dimintai konfirmasi, Kades Mendak, Kecamatan Delanggu, Agung Hartana membenarkan yang memberikan klarifikasi di video viral itu dirinya. Dia mengatakan edaran imbauan waspada penculikan itu seharusnya diedarkan untuk warganya.

"Edaran itu untuk warga desa saya, bukan untuk warga lain. Kebetulan imbauan itu tertulis dari Polri padahal itu harusnya imbauan kepala desa," jelas Agung kepada detikJateng, Sabtu (28/1).

Tanggapan Polisi

Selebaran edaran imbauan kewaspadaan terhadap penculikan anak yang dibuat seorang kepala desa di Klaten viral berujung klarifikasi dan permintaan maaf. Selebaran itu disebut berdasarkan edaran Polri, namun polisi membantah soal adanya edaran itu.

"Padahal dari Polres tidak mengeluarkan edaran yang tertera di selebaran Kades tersebut," jelas Kasi Humas Polres Klaten Iptu Abdillah kepada detikJateng, Sabtu (28/1).

Selengkapnya di halaman selanjutnya.

Selebaran itu dibuat Kades Mendak, Kecamatan Delanggu, Agung Hartana. Abdillah menjelaskan, setelah selebaran Kades itu menyebar luas, Polres Klaten kemudian memberikan saran terhadap Kades.

"Polres tidak menegur tapi hanya memberikan saran. Sebab selama ini di Klaten tidak ada penculikan anak, termasuk di desa itu sendiri," kata Abdillah.

Abdillah menyebut selebaran kades itu justru bisa membuat warga resah dan panik. Agar tidak semakin memicu keresahan di masyarakat, Kades akhirnya membuat klarifikasi.

"Jadi warga pada panik. Biar tidak panik Kades memberikan klarifikasi keterangan seperti itu," lanjut Abdillah.

Menurut Abdillah, kewaspadaan kamtibmas itu perlu untuk mencegah terjadinya kejahatan. Tetapi tidak perlu panik.

"Waspada perlu tapi tidak perlu panik. Hikmahnya mari kita semua waspada terhadap lingkungan dan mari kita jaga Klaten yang aman dan nyaman," pungkas Abdillah.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Polisi Ringkus Penculik Anak di Malang, Pelaku Minta Tebusan Rp 150 Juta"
[Gambas:Video 20detik]
(rih/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads