Di Kabupaten Rembang terdapat batu yang berkaitan dengan salah satu tokoh Wali Songo, Syekh Makdum Ibrahim atau Sunan Bonang. Batu itu berada di kompleks Pasujudan Sunan Bonang.
Batu itu terletak di atas bukit Desa Bonang, Kecamatan Lasem, di tepi jalur Pantura. Dari tempat parkir menuju ke atas bukit lokasi Pasujudan Sunan Bonang, pengunjung harus menapaki 189 anak tangga. Di atas terdapat empat bangunan utama yakni makam Putri Campa, tempat batu Pasujudan Sunan Bonang, aula, dan musala.
Batu Pasujudan Sunan Bonang bentuknya menyerupai lingkaran berdiameter hampir satu meter, tebalnya 10 sentimeter, dan berwarna cokelat kehitaman. Batu berada di ruangan khusus pada bangunan yang menghadap ke timur.
Di dalam ruangan yang sempit itu sebenarnya ada empat batu. Tersusun sejajar dua batu dan dua batu. Masing-masing berbeda ukuran. Dua batu di sisi barat sebelah kanan ukurannya yang paling besar.
Menurut juru kunci, M Lutfi Hakim, batu itulah yang dipakai Sunan Bonang sebagai alas untuk melakukan sujud dan ibadah salat. Sedangkan batu yang di sisi sebelah kirinya dipakai Sunan Bonang beribadat dengan posisi badan berdiri hanya menggunakan satu kaki sebelah kiri. Hal ini yang kemudian oleh masyarakat dan para peziarah percaya bahwa bekas telapak kaki kiri pada batu merupakan bekas telapak kaki kiri Sunan Bonang.
![]() |
"Yang batu besar itu dipakai Sunan Bonang untuk sujud atau salat. Kalau sampingnya, ini ada bekas kaki kiri. Jadi dulu batu itu dipakai Sunan Bonang untuk riyadhoh (riadat). Berdiri menggunakan satu kaki, sebelah kiri," kata Lutfi saat menemani detikJateng di dalam ruangan penyimpanan batu Pasujudan Sunan Bonang, Kamis (26/1/2023).
Dua batu sisanya, kata Lutfi, merupakan tempat penyaksian oleh dua orang murid Sunan Bonang.
"Kalau batu yang dua kecil, ini sebagai saksi. Jadi ada dua murid Sunan Bonang yang jadi saksi, atau istilahnya nyekseni," tutur Lutfi.
Sementara itu, di sebelah utara bangunan tempat batu Pasujudan Sunan Bonang, terdapat bangunan yang di dalamnya ada sebuah makam.
![]() |
Lutfi, juru kunci generasi ke-6 ini, mengungkapkan makam tersebut adalah makam Putri Campa atau masyarakat lebih mengenalnya dengan Putri Cempo atau Nyai Indrawati.
"Salah satu muridnya Sunan Bonang dari Daerah Campa, Kamboja. Kalau masyarakat sini meyakini bahwa beliau (Putri Campa) ini istri dari Brawijaya ke-V," pungkas Lutfi.
Simak Video "Batu Ini Konon Tempat Sujud Sunan Bonang di Rembang"
[Gambas:Video 20detik]
(rih/ams)