Teka-teki Lokasi Makam Sunan Bonang yang Masih Misterius

Teka-teki Lokasi Makam Sunan Bonang yang Masih Misterius

Kristina - detikHikmah
Minggu, 02 Feb 2025 05:00 WIB
Sejumlah peziarah berdoa di samping Makam Sunan Bonang, Tuban, Jawa Timur, Sabtu (9/3/2024). Menjelang Ramadhan, pengunjung salah satu makam wali atau penyebar agama Islam di Jawa itu meningkat dibanding hari biasanya yakni dari sekitar dua ribu pengunjung per hari menjadi sepuluh ribu pengunjung per hari. ANTARA FOTO/Muhammad Mada/aww.
Sejumlah peziarah berdoa di samping Makam Sunan Bonang, Tuban, Jawa Timur, Sabtu (9/3/2024). Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Mada
Jakarta -

Sunan Bonang adalah satu dari sembilan wali penyebar agama Islam di Jawa. Meninggal pada 1525, hingga kini lokasi makamnya masih menjadi teka-teki.

Keberadaan makam Sunan Bonang belum bisa dipastikan kebenarannya karena tidak ada bukti yang kuat. Setidaknya ada empat lokasi yang berkembang dari cerita tutur masyarakat.

Disebutkan dalam buku Sunan Bonang Wali Keramat karya Asti Musman, empat lokasi makam yang terhubung dengan Sunan Bonang antara lain di Tuban; di Lasem, Rembang; di Tambak Kramat, Pulau Bawean; dan di Singkal, Kediri. Dari empat lokasi tersebut, makam Sunan Bonang di Tuban yang paling populer jadi tujuan ziarah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Makam Sunan Bonang di Singkal lebih dikenal dengan petilasan Sunan Bonang. Diketahui, Sunan Bonang pernah berdakwah di wilayah tersebut.

Lokasi Makam Sunan Bonang yang Paling Mendekati Kebenaran

Menurut catatan sejarah sebagaimana dinukil Rizem Aizid dalam buku Jagat Batin Sunan Bonang: Biografi, Peranan, Laku Spiritual, dan Ajarannya, lokasi makam Sunan Bonang yang paling mendekati kebenaran adalah di Tuban.

ADVERTISEMENT

Saat Sunan Bonang wafat, ada tarik-ulur antara murid-muridnya yang berasal dari Tuban dan Bawean tentang lokasi pemakamannya. Murid-murid dari Tuban menghendaki Sunan Bonang dimakamkan di Tuban, sementara murid yang berasal dari Bawean ingin sebaliknya, dimakamkan di Pulau Bawean.

Tarik-ulur juga datang dari murid-murid Sunan Bonang asal Madura dan Surabaya. Mereka ingin Sunan Bonang dimakamkan di kompleks pemakaman Sunan Ampel, Surabaya.

Alasan murid-murid dari Bawean dinilai cukup masuk akal karena Sunan Bonang wafat di Bawean. Jika harus dibawa ke Tuban atau Surabaya, itu membutuhkan waktu yang cukup lama menyeberangi lautan.

Perdebatan tak hanya berhenti soal lokasi pemakaman, kain kafan pun turut diperselisihkan. Murid Sunan Bonang dari Madura dan Surabaya membawa kain kafan sendiri, padahal jenazah saat itu sudah dikafani oleh murid dari Bawean. Alhasil mereka tetap membungkus jenazah dengan kain kafan yang dibawanya itu.

Tak kehabisan akal, saat malam tiba, murid Sunan Bonang dari Madura dan Surabaya menggunakan ilmu sirep yang membuat orang-orang mengantuk dan tertidur. Singkat cerita mereka membawa jenazah Sunan Bonang ke Surabaya. Karena tergesa-gesa, kain kafannya tertinggal satu.

Saat berlayar melewati laut Tuban, ada kejadian aneh. Tiba-tiba kapal yang mereka tumpangi tidak bisa bergerak. Akhirnya jenazah Sunan Bonang dimakamkan di Tuban.

Keajaiban lain ternyata juga terjadi di Bawean. Kain kafan yang sebelumnya tertinggal ternyata ada jenazahnya. Santri Bawean kemudian menguburkannya dengan khidmat.

Meski ada dua lokasi makam Sunan Bonang yang diyakini berdasarkan cerita tutur itu, makam yang dianggap asli adalah yang berada di Tuban.




(kri/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads