Pria berinisial A (38) asal Kecamatan Polanharjo, Klaten, akhirnya pulang ke rumah setelah pergi selama 25 tahun gegara takut disunat. Sehari setelah pulang, A mulai bisa mengenali keluarga dan tetangganya.
"Saat ibu copot jilbab langsung kenal. Temannya yang lama tidak ketemu juga mulai kenal," kata kakak kandungnya, D (45) saat ditemui detikJateng di rumahnya, Kamis (26/1/2023).
D mengatakan, adiknya juga tidur lelap di rumah. Meski demikian, A masih teringat Pasar Kepek, Sewon, Kabupaten Bantul, DIY. Untuk diketahui, selama lebih dari dua dasawarsa meninggalkan rumah, bujangan itu ternyata berada di Pasar Kepek, Bantul.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tadi pagi jam 04.30 WIB bangun, saya tanya apa teringat pasar, dia jawab iya. Tadi juga mau mencuci baju sendiri seperti saat hidup di pasar," ujar D.
Setelah pulang, A belum banyak keluar rumah. "Setelah minum obat biasanya diajak bicara agak susah. Makan sudah lahap," imbuh D.
Keluarganya kini mengupayakan KTP dan Kartu Keluarga (KK) untuk A. Sebab A sudah tidak masuk dalam daftar KK.
"Sudah dicari tapi sudah dipisah, tidak ada di KK karena model baru. Nanti saya ke Pak Kades," terang D.
Salah satu tetangga A mengatakan, yang bersangkutan sudah mengenali tetangga di sekitar rumahnya.
"Saya juga tidak dikenal awalnya, setelah copot jilbab baru tahu. Saat kecil sering main ke sekitar rumah. (Sama) Anak-anak laki di sini semua hapal,'' kata Mbah AT kepada detikJateng.
Sebelumnya diberitakan, seorang pria berusia 38 tahun warga Kecamatan Polanharjo, Klaten, akhirnya pulang setelah 25 tahun menghilang. Dia mulanya kabur dari rumahnya karena takut disunat.
Kepulangan A ternyata berawal dari tetangga yang mengenali sosok A melalui salah satu channel YouTube.
Simak lebih lengkap di halaman berikutnya....
"Dari asesmen dan cek keluarga, yang bersangkutan itu pergi sejak duduk di kelas 1 SD. Konon karena trauma mau disunat," jelas Koordinasi Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Klaten, Joko Prayitno, kepada detikJateng, Rabu (25/1).
Joko menerangkan awal mula terlacaknya A berawal dari konten YouTuber yang menangani orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Kabupaten Bantul dan tersebar di warga. Yang bersangkutan ditanya mengaku berasal dari Klaten sehingga TKSK bergerak.
"TKSK memiliki jejaring baik dengan sesama TKSK maupun lembaga lain atau di daerah lain. Kebetulan ini yang menemukan jejaring YouTuber kita yang menangani ODGJ, kemudian kontak dengan kami," papar Joko.
Simak Video "Video: Embun Es di Jawa, Fenomena Langka di Dataran Tinggi Dieng"
[Gambas:Video 20detik]
(dil/sip)