Nasib apes dialami dua pengendara motor saat melintas di kawasan Dusun Puntingan, Desa Madyogondo, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang. Bagaimana tidak pemotor tersebut 'nyangkut' di atap rumah warga.
Kejadian ini pun diabadikan melalui kamera ponsel hingga videonya viral di media sosial. Video itu kemudian diunggah akun Instagram @magelang_raya dengan keterangan, "Diduga karena rem blong, motor beat yg abis ikut sunmory bablas dan temangsang diatap rumah warga yang berada di bawah jalan saat melintas di tikungan Dusun Puntingan Grabag Magelang,"
Usut punya usut, kecelakaan itu ternyata berada di jalanan yang menurun dan menikung. Dalam video viral itu terlihat sejumlah warga tengah mengevakuasi motor matik dari atap rumah warga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari penelusuran detikJateng, peristiwa itu terjadi, Minggu (15/1) sekitar pukul 14.00 WIB. Motor yang sampai bisa terjun ke atap rumah warga itu lantaran posisi rumah lebih rendah dari jalan raya.
"Saat itu saya membetulkan audio mobil, posisi cek sound tidak tahu kejadiannya secara detail. Ketika itu saya cari di bawah (posisi rumah di bawah jalan) seperti di video itu," kata Nurdin, tukang las di dekat lokasi kejadian, Selasa (17/1).
Nurdin menduga pemotor kurang menguasai medan jalan. Sehingga saat melewati turunan menikung, pemotor itu tidak berbelok namun justru berjalan lurus. Hingga akhirnya pemotor itu terbang dan berhenti di atap rumah milik Jaraji yang berada di bawah jalan.
Diketahui, motor matik itu dikendarai dua orang. Kedua korban lalu dibawa ke rumah sakit untuk dicek kondisinya.
"Korban dibawa menuju ke rumah sakit di Grabag," tuturnya yang ikut menolong korban.
Lokasi Rawan Kecelakaan
Nurdin juga mengatakan jika area di sekitar lokasi rawan kecelakaan. Menurutnya, peristiwa serupa juga sering menimpa rumah Suprapto yang ada di depan rumah Jaraji.
"Sering (terjadi kecelakaan). Desa telah mengajukan pembatas pengaman kecelakaan sampai sekarang belum turun, sementara dikasih ban oleh pemuda sini. Ini karena keseringan menolong orang," tuturnya.
"Kalau yang dulu-dulu parah. Cuman kalau kemarin ada video sampai viral," ujarnya.
Pihak pemerintah desa membenarkan telah mengajukan pembatas jalan. Namun hingga saat ini permohonan itu belum juga direalisasi.
"(Permohonan) Kurang lebih 5 tahun yang lalu. Pemdes sendiri telah membuat beberapa rambu-rambu. Rambu imbauan pengendara lebih berhati-hati karena tikungan tajam," ujar Sawal.
(apl/apl)