Rian Mahendra mengaku saat ini tinggal di rumah kontrakan usai dipecat dari perusahaan otobus (PO) Haryanto. Rumah kontrakan itu berada di Kabupaten Karanganyar.
Saat ditemui tim detikcom di rumah kontrakannya di Desa Baturan, Kecamatan Colomadu, Rian mengaku selama ini ia bekerja mencari uang untuk perusahaan dan menyejahterakan karyawannya. Hal itu, kata Rian, membuatnya lupa untuk memikirkan dirinya sendiri.
"Kalau saya nyari duit, kalian nggak akan nemuin saya di rumah kontrakan. Mungkin saya sudah punya rumah sendiri. Saya selama ini nggak ada tendensi uang selama bekerja, makanya cuma fokus nyari uang buat perusahaan, menyejahterakan rekan-rekan kerja saya dan bodohnya saya lupa memikirkan diri saya sendiri," kata Rian kepada detikJateng, Kamis (5/1/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rian juga mengaku hanya mempunyai satu kendaraan yakni sepeda motor matik yang ia beli dari hasil keringatnya sendiri.
"Saya cuman punya N-Max, itu kredit sendiri dulu, mobil nggak ada, nggak punya, (kendaraan) inventaris semua," ujarnya.
Usai tak bekerja di PO Haryanto, Rian sempat melamar pekerjaan di tempat lain. Namun saat melamar, respons yang didapat adalah dirinya dikira sedang nge-prank.
"(Dikira prank) Mereka nggangep prank karena ekspektasi mereka terlalu tinggi, mereka pikir Mas Rian yang namanya anak pengusaha anak ini hidup berlimpah harta, berlimpah kerja iya, kalau berlimpah harta nggak bertemu di sini (kontrakan)," pungkasnya.
Sebelumnya, Rian Mahendra mengungkap alasannya tak mendapat pesangon dari PO Haryanto. Padahal, kata Rian, dia sudah 19 tahun bekerja di perusahaan milik ayahnya, Haji Haryanto, itu.
Rian mengatakan tidak pernah itung-itungan selama belasan tahun bekerja di bawah kepemimpinan ayahnya.
"Itu kan perusahaan keluarga, saya kerja selama ini nggak ada itung-itungan uang sama bapak. Tugas saya mencari uang," kata Rian kepada detikJateng, Kamis (5/1).
(rih/sip)