Mantan Direktur Operasional PO Haryanto, Rian Mahendra, mengaku terpuruk sejak dipecat dari perusahaan milik sang ayah. Dirinya mengaku terpuruk usai dipecat dari PO Haryanto pada Juli 2022.
Selama 4 bulan itu, Rian mengaku terpuruk dan sampai saat ini masih nganggur. Dirinya mengungkapkan alasan kenapa bisa sampai terpuruk usai tidak lagi bekerja di PO Haryanto.
"Nganggur (sejak Juli sampai sekarang), 4 bulan terpuruk lagi, gimana nggak terpuruk bayangin elu kerja 19 tahun ketika ngerasa ada masalah nggak persidangan, nggak ada apa-apa tiba-tiba surat pemecatan beredar," katanya kepada detikJateng di temui di rumah kontrakannya, Colomadu, Karanganyar, Kamis (5/1/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak saat itu, dirinya sudah tidak mau untuk berjuang maupun membela diri. Dia mengaku bahwa selama ini mempunyai bukti-bukti untuk membela diri, namun karena tidak ada persidangan dirinya memilih untuk pergi.
"Ya kan gue mau berjuang, mau fighting mau membela diri jadi males. Lha ngapain gue harus membela diri atau nunjukin bukti-bukti atas tuduhan yang nggak objektif lah," ujarnya.
"Karena bukti-bukti ada semua, tapi nggak ada persidangan buat saya, berhubung surat pemecatan beredar disebarin perusahaan ke semua pengusaha ke semua instansi ke semua karyawan ke publik, lha terus buat apa saya membela diri di perusahaan. Berarti alasan saya membela diri cuman untuk mempertahankan posisi saya doang, ya mendingan nggak usah," lanjutnya.
Sebelumnya, pengakuan anak pertama pemilik PO Haryanto, Haji Haryanto, Rian Mahendra, mengaku dipecat tanpa pesangon dari perusahaan milik keluarganya. Rian bercerita sudah 19 tahun di perusahaan itu sebelum akhirnya pamit di Juli 2022.
Kisah tersebut ramai dibahas setelah pengakuannya melalui sebuah video yang diunggah di kanal YouTube PO Haryanto Official pada 28 Desember 2022.
(sip/aku)