Potret Toleransi di Tengah Banjir Kudus, Aula Gereja jadi Tempat Salat

Potret Toleransi di Tengah Banjir Kudus, Aula Gereja jadi Tempat Salat

Dian Utoro Aji - detikJateng
Rabu, 04 Jan 2023 20:32 WIB
Pengungsi banjir di Kudus menjalankan salat di aula gereja yang menjadi tempat pengungsian, Rabu (4/1/2023).
Pengungsi banjir di Kudus menjalankan salat di aula gereja yang menjadi tempat pengungsian, Rabu (4/1/2023). Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng
Kudus -

Ratusan jiwa di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah mengungsi akibat banjir. Setelah menggenang permukiman selama lima hari, banjir belum juga surut.

Salah satu daerah yang paling parah adalah di Desa Tanjung Karang, Kecamatan Jati. Di desa itu terdapat sekitar seratusan warga yang terpaksa mengungsi.

Mereka mengungsi di aula Gereja Kristen Muria Indonesia (GKMI) Tanjung Karang, salah satu bangunan yang tidak tergenang banjir.

Warga dari berbagai agama mengungsi di tempat tersebut. Bahkan, mereka juga masih bisa menjalankan kegiatan peribadahan di tempat pengungsian itu.

Berdasarkan pantauan detikJateng, terlihat dua warga tengah salat di aula gereja. Di tempat tersebut terdapat salib berukuran besar di dinding.

Mereka melakukan salat dengan beralas sajadah dan tikar. Selain digunakan untuk salat, tempat tersebut juga difungsikan sebagai tempat istirahat para pengungsi.

Pengurus GKMI Tanjung Karang, Boedi Poedjijono mengatakan warga mulai mengungsi di tempat tersebut sejak akhir pekan lalu. Menurutnya, gereja itu memang kerap jadi lokasi mengungsi saat banjir.

"Kalau banjir pasti jadi pengungsian, mulai 2021 kita pakai pengungsian," terang Boedi saat ditemui, Rabu (4/1/2023).

Menurut dia adanya warga muslim yang melaksanakan salat di aula gereja tidak masalah. Boedi menghargai kepercayaan warga lainnya. Pihaknya pun terbuka dengan umat agama lainnya.

"Kita sangat menghargai kepercayaan mereka, mau ibadah di sini terbuka, tidak mau melarang," kata Boedi.

"Tujuan ibadah untuk sesama buka siapapun," Boedi melanjutkan.

Salah satu warga yang mengungsi Dina mengaku rumahnya kebanjiran sejak hari Sabtu (31/12) kemarin. Rumahnya terendam banjir hingga masuk ke dalam. Imbasnya dia bersama anak dan suami mengungsi di gereja.

"Rumah sepinggang banjirnya, ini belum surut, sudah lima hari mengungsi," kata Dina kepada detikJateng ditemui di lokasi.




(ahr/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads