Bentuk toleransi antarumat beragama ditunjukkan dalam Perayaan Natal Bersama umat Kristiani di Kabupaten Boyolali. Kegiatan itu menampilkan hiburan seni hadrah.
Kegiatan tersebut berlangsung di Gedung Cendana, Jalan Cendana, Boyolali, Senin (26/12/2022) sore. Acara diikuti seribuan umat Kristiani di Boyolali.
Kesenian hadrah yang menghibur acara itu adalah kelompok Syifaul Mustofa dari Selodoko, Ampel, Boyolali. Mereka tampil membawakan lagu-lagu bertema nasionalisme.
Grup hadrah ini tampil dengan mengenakan seragam sarung batik dan beskap. Peci diganti mengenakan blangkon. Dengan duduk bersila, mereka pun mulai tampil dengan menyuguhkan tiga lagu.
Pertama lagu Dari Sabang Sampai Merauke. Dilanjutkan lagu Ya Lal Wathan dan ditutup lagu berjudul Nusantara. Penampilan grup hadrah disambut hangat para jemaat.
"Ya ini menunjukkan bahwa kita di Boyolali tidak memperlihatkan permusuhan dan toleransi sangat kental. Mereka boleh hadir di acara kami, kami sangat berterima kasih dan ini wujud toleransi yang nyata," kata Pendeta Muda Gereja Sidang Jemaat Allah (GSJA) Imanuel Boyolali, Krishandrika Imanuel Raharjo, di sela-sela acara itu.
Krishandrika mengaku senang dan terima kasih dengan kehadiran seni hadrah tersebut. Hal itu merupakan bentuk toleransi antarumat beragama di Boyolali yang terus terbangun dengan baik.
Ketua grup hadrah Syifaul Mustafa, Abdul Khamim mengaku sempat ragu memenuhi ajakan untuk tampil di acara itu. Namun dengan dorongan FKUB Boyolali dan sejumlah pemuka agama memantapkan grup ini bersedia tampil dalam perayaan Natal bersama umat Kristiani Boyolali.
"Sudah diminta (tampil) sejak satu bulan yang lalu. Saya kaget dan agak ragu karena tampilnya di perayaan Natal. Saya awalnya berpikir akan ada crash atau nggak. Jadi pas ditembung (diminta) panitia itu nggak langsung jawab. Lalu, muncul surat dari FKUB yang meminta itu juga," kata Abdul Khamim.
Pihaknya sowan ke sejumlah kiai untuk meminta arahan terkait menampilkan hadrah di perayaan Natal.
"Dari para kiai sudah ngasih lampu hijau (diperbolehkan), yang penting pentasnya tidak di tempat ibadah. Dan kami bawakan tiga lagu. Selain itu, pemuka agama lain juga diundang, jadi kami mantap," imbuhnya.
(ahr/rih)