.webp)
Ratusan warga di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mengungsi akibat kebanjiran. Mereka mulai mengeluhkan penyakit gatal-gatal hingga diare.
Pantauan detikJateng di lokasi, Rabu (4/1/2023) ratusan warga Desa Tanjung Karang mengungsi di posko. Warga korban banjir pun mulai memeriksakan diri karena mengeluh sakit.
Dokter Umum RS Mardi Rahayu Kudus, Yohana Christina mengatakan warga yang mengungsi di Posko GKMI Tanjung Karang ada seratusan orang. Menurutnya mereka mulai mengeluh sakit diare dan gatal-gatal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk keluhan terbanyak di sini sih sementara sakit kepala, diare, sama banyak gatal-gatal, mungkin air bersih kalinya lagi tercemar semua," jelas Yohana kepada detikJateng saat ditemui di lokasi.
"Jadi kita bergantian di sini, ini siang. Ini ada 30 pasien ada," ujar dia.
Yohana menuturkan pihaknya secara bergantian melakukan pemeriksaan kepada warga yang korban banjir. Warga yang mengeluh sakit juga diperiksa dan diberikan obat secara gratis.
"Kita dikirim dari RS Mardi Rahayu, satu dokter, satu perawat. Kita di sini menjadi posko P3K, jadi memang datang untuk tensi kepada pasien, pemeriksaan juga," jelas Yohana.
"Ini kita berikan obat secara gratis kepada warga," sambung Yohana.
Terpisah, Kasi Kedaruratan BPBD Kudus Munaji mengatakan ada lima kecamatan yang masih terendam banjir. Total ada 25 desa yang kebanjiran hingga sekarang.
"Kecamatan Mejobo, Jati, Undaan, Kaliwungu, dan Jekulo. Ada 40.568 jiwa terdampak dan 876 jiwa mengungsi," jelas Munaji dalam keterangannya.
(ams/ahr)
