Kondisi Terkini Banjir di Tirto Pekalongan

Kondisi Terkini Banjir di Tirto Pekalongan

Robby Bernardi - detikJateng
Rabu, 04 Jan 2023 14:55 WIB
Lokasi banjir di Kota Pekalongan yang berangsur surut, Rabu (4/1/2023).
Lokasi banjir di Kota Pekalongan yang berangsur surut, Rabu (4/1/2023). Foto: Robby Bernardi/detikJateng
Kota Pekalongan -

Kasie Kebencanaan BPBD Kota Pekalongan Dimas Arga Yudha mengatakan kondisi banjir di wilayah Kelurahan Tirto, Kecamatan Pekalongan Barat, saat ini sudah surut.

"Titik banjir di Kelurahan Tirto sudah turun signifikan. Tinggal wilayah Pasirsari masih ada genangan 30 sentimeter. Sedangkan wilayah di utara yang kelurahan Degayu, genangan masih 40 sentimeter," kata Dimas kepada detikJateng, Rabu (4/1/2023).

"Di Kandangpanjang, Bandengan ada 30 genangan dampak rob dan limpas Sungai Gabus,"imbuh Dimas. Dia mengatakan, sebagian besar warga yang mengungsi, terutama di Kecamatan Pekalongan Barat, telah pulang ke rumahnya sejak pagi tadi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, Wali Kota Pekalongan HA Afzan Arslan Djunaid mengatakan penanganan dua sungai pemicu banjir di wilayahnya, yaitu Sungai Bremi dan Sungai Meduri, masih menjadi pekerjaan rumah (PR).

Menurut Aaf, sapaan akrabnya, Sungai Meduri dan Sungai Bremi berukuran kecil tapi beban air yang mengalir sangat besar. Ditambah dengan kondisi pendangkalannya, hal itu menyebabkan air sungai kerap melimpas ke permukiman.

ADVERTISEMENT

Limpasan air sungai itu yang disebut menyebabkan banjir cukup tinggi di wilayah Tirto hingga Pasirkratonkramat, Pekalongan Barat. Hal itu disampaikan Aaf dalam rapat koordinasi penanganan bencana bersama seluruh kepala daerah, Gubernur Jawa Tengah, BNPB, BMKG, di Kantor Gubernur Jawa Tengah Semarang, Senin (2/1).

"Persoalan itu kemarin sudah kita dipaparkan semua. Mayoritas kepala daerah, menyampaikan yang harus segera ditangani di Jawa Tengah adalah normalisasi sungai. Saya juga menyampaikan untuk normalisasi Sungai Bremi dan Meduri," Kata Aaf, Rabu (4/1).

Menurut Aaf, normalisasi kedua sungai di Kota Pekalongan itu menjadi 'PR' bersama pada 2023. Selama dua sungai itu belum dinormalisasi, Aaf memprediksi banjir akan terjadi lagi di Tirto, Pasirsari, Kramatsari, dan sekitarnya tiap curah hujan tinggi.

Meski sudah ada pompa baru di wilayah Tirto, Aaf menambahkan, ketika sungai meluap maka pompa itu tidak optimal. Dia berharap usulannya segera direspons BBWS Pemali Juana.

"BBWS sendiri menyampaikan bebannya berat karena sungai-sungai di Jawa Tengah yang harus dinormalisasi banyak sekali. Mudah-mudahan mereka bisa melaksanakan secara bertahap. Semoga salah satunya di Kota Pekalongan," ujar Aaf.

Adapun dua sungai lain, yakni Sungai Lodji dan Sungai Banger, menurut Aaf sudah dinormalisasi.




(dil/sip)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads