Stok bahan bakar minyak (BBM) untuk Karimunjawa segera dikirim dengan kapal perang KRI Makassar-590. Saat ini pasokan Pertalite dan Biosolar di sana sudah dead stock atau tidak bisa dijual lagi untuk konsumen.
Pantauan detikJateng di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Rabu (4/1/2023), rombongan truk tangki BBM tiba pukul 13.15 WIB. Satu per satu truk tangki itu masuk ke tank deck. Sebelumnya genset PLN dan juga sembako sudah masuk lebih dulu.
Komandan KRI Makassar-590 Mayor Laut (P) Hadi Subandi mengatakan KRI berbobot 11 ribu ton ini akan berangkat Kamis (5/1) pagi. Dengan kondisi ombak saat ini diperkirakan waktu perjalanannya mencapai 10 jam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekitar 10 jam ke Karimunjawa, semoga cuacanya baik," kata Hadi di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.
Terpisah, Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Tengah Sujarwanto mengatakan kondisi dead stock itu sudah sejak 29 Desember 2022. Jadi untuk logistik pangan sebenarnya masih ada, namun stok BBM yang cukup krusial.
"Yang krusial bukan pangan tapi BBM. Sampai 29 Desember kemarin yang tersisa hanyak Dexlite, yang lain dead stock, tidak bisa dijual lagi," kata Sujarwanto di lokasi yang sama.
Cuaca buruk dan ombak tinggi membuat Kapal Self Propelled Oil Barge (SPOB) Liang Indah yang biasa memasok BBM Pertamina ke Karimunjawa tidak bisa melakukan pengiriman. Maka itu pihaknya bekerjasama dengan TNI AL yang mengerahkan KRI Makassar-590.
"Diharapkan yang dari sini bisa untuk bertahan 15 hari sejak tiba. Semoga setelah ini tangker reguler bisa dikirim. Pertamina ada tangker reguler, tapi tidak diizinkan berlayar karena gelombang tinggi," jelasnya.
Bantuan Genset bagi Warga Karimunjawa
Untuk BBM pembangkit listrik, lanjut Sujarwanto, masih aman hingga 32 hari ke depan. Namun ada masalah soal kelistrikan di mana genset rusak dan genset cadangan juga sempat bermasalah. Sehingga kapal perang itu juga mengirimkan lima unit Genset Statis dan dua unit Genset Crane dari PLN.
"Genset satu hari padam kemarin, kan masih andalkan PLTD. BBM untuk genset listrik di Karimunjawa masih 32 hari tapi mesinnya rusak. Cadangannya juga ada error, dibenahi sehari, menyala tapi jika situasi seperti ini terjadi, genset mati, SPBU juga tidak bisa jualan juga. Maka kita kirim genset secukupnya," ujar Sujarwanto.
Selengkapnya di halaman berikutnya.
Area Manager Comm, Rel dan CSR Patraniaga Jawa Bagian Tengah Brasto Galih Nugroho menjelaskan kondisi Biosolar dan Pertalite di Karimunjawa ada sekitar 800 liter. Stok itu sudah tidak bisa lagi dijual ke konsumen.
"Ada SPBU di Karimunjawa. Stok Biosolar dan Pertalite sudah menipis. Ada tapi tidak bisa lagi dijual, dead stock, 800-900 liter. Dexlite masih sisa sedikit. Data terakhir 400 liter," kata Brasto.
"Ini kita kirim pakai ada 20 mobil tangki masing-masing kapasitas 5 KL, total 100 KL akan kita kirimkan dengan rincian 65 KL Biosolar, 30 KL Pertalite dan 5 KL Dexlite," imbuhnya.
![]() |
Baca juga: Daftar 37 Guru Besar Baru di UGM Selama 2022 |
Ia juga menjelaskan pengiriman reguler BBM ke Karimunjawa menggunakan SPOB Liang Indah biasanya bisa untuk memenuhi kebutuhan di sana selama 10 hari hingga dua minggu.
"Jadi pengiriman rata-rata dari Semarang ke Karimunjawa bisa untuk 10 hari hingga dua minggu, itu 90 KL. Pertalite biasanya ketahanan konsumsi harian 1.900 L, Biosolar normalnya 3.700 liter, Dexlite 73 liter, jadi yang ini berkirsar 10 hari sampai dua minggu," ujarnya.