Akses jalan di salah satu dukuh di Desa Banjarsari, Kecamatan Gabus, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, lumpuh akibat banjir merendam permukiman. Akibatnya warga harus menggunakan perahu untuk beraktivitas.
Pantauan detikJateng di lokasi, Senin (2/1/2023), akses jalan desa menuju Dukuh Bitheng sepanjang sekitar 1 kilometer terendam banjir. Tinggi genangan air mencapai 1,6 meter.
Aktivitas warga menggunakan perahu untuk menuju Dukuh Bitheng. Di permukiman Dukuh Bitheng juga terpantau menggunakan perahu. Warga memilih bertahan di rumah dengan membuat ranggon atau panggung.
Sedangkan kendaraan sepeda motor dievakuasi di pinggir Jalan Gabus-Kayen yang tidak terendam banjir. Di pinggir jalan juga terdapat posko dan warga yang berjaga.
Seperti yang dirasakan warga Dukuh Bitheng, Sunarti (36). Sunarti memilih bertahan di rumah meski genangan banjir mencapai 1,6 meter. Dia menggunakan perahu untuk membeli kebutuhan makanan.
"Banjir di sini sejak Sabtu (31/12) kemarin sampai sekarang cukup tinggi," kata Sunarti kepada wartawan di lokasi, Senin (2/1/2023).
![]() |
Sunarti memilih bertahan di rumah. Dia memilih untuk membuat panggung di dalam rumah untuk menyelamatkan perabotan rumah tangga.
"Ya ndak ngungsi, di rumah saja," ujar Sunarti.
Sementara itu, Kades Banjarsari Sudiman mengatakan ada 498 rumah di desanya yang terendam banjir. Ketinggian di desanya mencapai 1,6 meter.
Banjir juga mengakibatkan satu dukuh terisolasi karena tingginya genangan air.
"Terdampak banjir di Desa Banjarsari kurang lebih 498 rumah dan untuk semua akses jalan semuanya sudah lumpuh tidak bisa dilewati kendaraan. Sehingga untuk masyarakat kami terisolir," kata Sudiman ditemui di lokasi siang ini.
"Dukuh Bitheng itu mencapai 80 sentimeter sampai 1,6 meter, sudah separuh di rumah," ucap Sudiman melanjutkan.
Sudiman mengatakan warga menggunakan perahu saat aktivitas sehari-hari. Warganya memilih tidak mengungsi dan membuat ranggon atau panggung di rumah.
"Warga kami membawa perahu. Kami untuk siapkan perahu-perahu dari BPBD untuk akomodasi mengantar bantuan berupa nasi atau mi," tambah Sudiman.
(ahr/ams)