.webp)
Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berkunjung ke Solo untuk menghadiri acara pernikahan salah satu temannya, Minggu (25/12). Tetapi kedatangan Anies disambut demo oleh sekelompok orang di exit tol Klodran. Soal penolakan kedatangan Anies di Solo menjadi salah satu berita populer di detikJateng pekan ini.
Diberitakan sebelumnya, kelompok yang menamakan diri Masyarakat Solo Raya itu menolak kedatangan Anies Baswedan di Kota Solo.
"Menurut kami Anies Baswedan telah memberikan contoh buruk bagi demokrasi di Indonesia. Dia melakukan kampanye terselubung di berbagai daerah dengan kedok safari politik," kata koordinator aksi, Krisna, saat dihubungi detikJateng, Minggu (25/12/2022).
Dalam aksinya, kelompok itu membentangkan poster dengan berbagai tulisan bernada penolakan terhadap kedatangan Anies di Solo.
Menurut Krisna, yang dilakukan mantan Menteri Pendidikan itu harusnya mendapat 'kartu merah' lantaran telah mencuri start.
Dia mengatakan Anies kerap melakukan kunjungan ke sejumlah daerah di Indonesia mulai dari Jawa Barat, Sumsel, Papua, bahkan pernah mengunjungi tokoh agama di Kota Solo.
"Ini dapat merusak demokrasi Bangsa Indonesia. Belum apa-apa sudah mencuri start duluan," pungkasnya.
Partai Nasdem Buka Suara
Adanya penolakan terhadap kedatangan Anies di Kota Solo membuat Partai NasDem buka suara. Sebagai partai pengusung Anies di Pilpres 2024, Partai Nasdem menanggapi santai aksi penolakan tersebut.
"Nggak ada masalah, itu rekayasa semua. Nanti mereka akan capek sendiri. Nggak apa-apa, Mas Anies makin dizalimi makin bagus," kata Ketua DPP NasDem Effendy Choirie (Gus Choi) kepada wartawan, Senin (26/12/2022) seperti dilansir detikNews.
Gus Choi menilai kesabaran Anies makin tebal dengan adanya demo penolakan itu. Dia kemudian menyinggung soal doa yang dikabulkan.
"Kesabarannya makin tebal, makin dicintai Allah. Selanjutnya Allah akan mengabulkan doanya," tutur dia.
(apl/dil)
