Seorang mantan driver ojol, Agus Mustakin (27) kini menjadi kepala desa (kades) termuda di Wonogiri. Kedua orang tuanya sempat cemas saat mengetahui anaknya akan ikut Pilkades serentak.
Agus asli Wonogiri. Alamatnya di Dusun Karanganyar, Desa Karangtengah, Kecamatan Karangtengah. Pria kelahiran 22 Januari 1995 ini masih bujang. Ia dilantik sebagai Kades Karangtengah oleh Bupati Wonogiri Joko Sutopo pada Jumat (30/12).
"Merestui (sejak awal mencalonkan kades), tapi ndredek (khawatir). Nggih wedi nek kalah (iya takut kalau kalah)," kata Niyem (55) ibu Agus saat detikJateng bertandang ke rumahnya, Sabtu (31/12).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Niyem mengaku sempat risau karena dia merasa Agus masih muda. Menurut Niyem, pengalaman yang dimiliki Agus juga belum banyak. Namun banyak masyarakat yang mendukungnya agar mencalonkan diri.
"Sitik-sitik (sedikit-sedikit) didukung jadinya nekat. Yang nekat bukan sini (keluarga), tapi masyarakat. Tokoh-tokoh mendukung. Kalau saya tidak ragu ya, tapi ya ndredek itu," ungkap dia.
"Saya juga takut kalau disuruh mewakili karena Agus kan belum punya istri. Saya tidak bisa apa-apa, ngomong takut. Yang penting anak saya pinter," imbuh Niyem yang mengaku tak lulus SD.
Niyem tahu anaknya bakal maju pilkades justru dari keluarga besarnya. Sebab Agus tak pernah bicara langsung kepadanya ihwal pencalonan itu.
"Yang ngomong ke saya itu pakdenya dan saudara-saudara malahan. Katanya kalau yang tua yang mengingatkan lebih menguatkan. Saya dibilangi kalau anak nduwe kekarepan, duwe niat apik kudu (punya kemauan, punya niat baik harus) didukung. Kalau menjadi beban malah tidak sampai atas," ujar Niyem.
Ayah Agus, Soimin (62) juga tidak menyangka anaknya menjadi kades. "Alhamdulillah orang-orang memandang dia (Agus) layak dinggo (patut). Empat calon kades kemarin itu dulur (saudara) semua, masih gondang-gandeng (ada hubungan keluarga), dari besan rata-rata," kata Soimin, petani sekaligus peternak sapi dan kambing itu.
Menurut Soimin, Agus merupakan sosok yang mandiri dan pekerja keras sejak kecil. Sebelumnya, Agus pernah menjabat sebagai ketua karang taruna dusun dan remaja masjid.
"Agus ini anak kedua. Kakaknya, Ari, usianya 32 tahun. Lalu adiknya 19 tahun. Laki-laki semua," terang dia.
Soimin mengenangkan saat proses pemungutan suara keluarganya sempat gelisah. Sebab perolehan suara Agus dari TPS 1 sampai TPS 4 terbilang sedikit.
"Semua keluarga saat itu tampak pucat. Sebab basis suara di sejumlah daerah tidak sesuai harapan. Namun setelah kotak suara nomor 5 hingga 7 suaranya melesat naik. Mulai naik itu saat magrib," ujar Soimin.
(dil/apl)