Alasan Kuat Agus, Mantan Driver Ojol yang Jadi Kades Termuda di Wonogiri

Alasan Kuat Agus, Mantan Driver Ojol yang Jadi Kades Termuda di Wonogiri

Muhammad Aris Munandar - detikJateng
Sabtu, 31 Des 2022 13:32 WIB
Kades Karangtengah, Agus Mustakin, bersama keluarganya di rumahnya Dusun Karanganyar, Desa Karangtengah, Kecamatan Karangtengah, Wonogiri.
Kades Karangtengah, Agus Mustakin, bersama keluarganya di rumahnya Dusun Karanganyar, Desa Karangtengah, Kecamatan Karangtengah, Wonogiri. Foto: Muhammad Aris Munandar/detikJateng.
Wonogiri -

Agus Mustakin (27) merupakan seorang mantan driver ojol yang kini menjadi kepala desa (kades) termuda di Wonogiri. Ada alasan kuat mengapa dirinya rela meninggalkan ibu kota dan kembali ke kampung halaman untuk mengabdi di desanya.

Agus asli Wonogiri, alamatnya di Dusun Karanganyar, Desa Karangtengah, Kecamatan Karangtengah. Pria kelahiran 22 Januari 1995 ini masih bujang. Ia dilantik sebagai Kades Karangtengah oleh Bupati Wonogiri Joko Sutopo pada Jumat (30/12).

"Keinginan untuk memimpin desa sudah ada sejak lama," dia saat ditemui detikJateng di rumahnya, Sabtu (31/12/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengatakan, memimpin desa merupakan salah satu dari 10 keinginan dalam hidup Agus yang ia catatkan di sebuah lembaran kertas. Dari 10 itu sudah ada 3 keinginan yang dicapai. Untuk mewujudkan keinginannya itu, ia merantau ke Jakarta untuk mencari pengalaman.

Ia pergi ke Ibu Kota untuk kuliah sembari bekerja serabutan. Agus menempuh pendidikan S1 jurusan Pendidikan Agama Islam di Universitas Muhammadiyah Jakarta. Sedangkan untuk jenjang S2, ia mengambil Program Studi Manajemen di Universitas Satyagama.

ADVERTISEMENT

"Saya merantau kuliah untuk mengasah kemampuan, cari pengalaman. Ambil jurusan agama untuk pondasi saya bekerja di pemerintahan. Kalau tidak dilandasi agama berat, pondasinya harus kuat. Setelah itu saya belajar manajemen," ungkap dia.

Setelah kembali ke kampung halaman, kata Agus, dirinya mengikuti seleksi perangkat desa. Dan pada akhirnya ia menjadi Kadus Karanganyar dan Posong selama 8 bulan sebelum dirinya resmi dilantik sebagai Kades.

"Kadus dulu tidak langsung Kades. Saya menyadari kalau masih kecil, belum punya basis. Apa bisa anak kecil menggerakkan masyarakat? Tapi lama-lama masyarakat menilai sendiri terhadap saya, alhamdulillah percaya. Terlebih saat saya menjadi kadus dan akhirnya didorong maju sebagai kades," ujar dia.

Selain mengejar harapannya memimpin desa, alasan Agus kembali ke kampung halaman adalah ikatan batin antara anak dengan orang tua. Menurutnya, jika anak dekat dengan orang tua atau di rumah, orang tua akan lebih aman dan nyaman. Meskipun di rumah bekerja apa adanya.

"Sebelum jadi kadus, saat sampai di rumah saya ya tani, cari rumput, ternak sapi kambing itu. Kalau di rumah dekat orang tua, orang tua itu melihatnya beda," papar dia.

Selengkapnya baca di halaman berikutnya....

Agus menuturkan, saat di Jakarta ia bekerja privat sembari kuliah. Selain itu ia juga menjadi driver ojol selama satu tahun. Menurutnya banyak pengalaman hidup saat ia menjadi driver ojol. Ia merasakan pentingnya saling berbagai sesama dan mensyukuri apa yang diberikan Tuhan.

Agus menceritakan, Saat itu ada teman driver ojol lain yang hanya mendapatkan uang Rp 20.000 sehari. Kemudian ia mengasih uang Rp 50.000 kepada temannya. Agus berbohong jika uang itu pemberian bonus dari orang, padahal itu uangnya sendiri.

Keesokan harinya, Agus mendapatkan orderan makananan dengan biaya Rp 50.000. Namun oleh penerimanya ditambah Rp 100.000 dan akhirnya ia mendapat uang Rp 150.000. Sejak saat itu ia kerap mendapatkan bonus dari pengguna ojol.

"Saya merasa Allah benar-benar hadir saat itu. Tahu hambanya sedang kesulitan. Yang terpenting jangan melupakan sedekah, harus senang tolong-menolong. Dan ketika memberi jangan terus menerus diingat-ingat, penting ikhlas," kata Agus.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: 36 Biksu Thudong yang Jalan Kaki dari Thailand Telah Sampai di Borobudur"
[Gambas:Video 20detik]
(apl/apl)


Hide Ads