Stok bahan makanan di Karimunjawa dikabarkan menipis karena cuaca buruk. Saat ini Pemerintah Kabupaten Jepara mencoba mengirimkan tambahan stok pangan.
"Pemerintah juga memberikan bantuan berupa 4 ton beras, 2 ton telur, 100 paket bantuan dari Dinsos, serta tambahan 100 paket bantuan dari PMI," kata Pj Bupati Jepara, Edy Supriyanta dalam keterangan tertulis kepada wartawan, Jumat (30/12/2022).
Bantuan tersebut akan dikirimkan menggunakan KM Kelimutu yang malam ini akan bertolak ke Karimunjawa melalui Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.
"Harapannya bantuan ini bisa meringankan, bisa mengikuti juga Pak Gubernur dan Pak Menteri untuk memberikan bantuan khusus,"kata Edy.
KM Kelimutu itu sedianya akan melakukan perjalanan dari Semarang menuju Sampit. Namun, mereka akhirnya harus berbelok dulu ke Karimunjawa untuk mengantarkan penumpang yang terlantar akibat cuaca buruk dan juga bantuan sembako.
Menurut Edy, ada 201 warga yang akan kembali ke Pulau Karimunjawa. Mereka sebelumnya tertahan di Jepara sejak sepekan ini karena tidak ada kapal yang menyeberang.
"Rombongan akan berangkat dari Semarang sekitar pukul 23.00 WIB menuju Karimunjawa," lanjut dia.
Sebelumnya, Ketua Tim Satgas Pangan Polda Jateng, Kombes Dwi Subagio mengatakan saat ini stok pangan di Karimunjawa sudah menipis. Tidak ada kapal yang memasok lantaran terhalang cuaca.
"Beras masih ada 9 ton cukup 1 bulan. Tapi telur, sayur cabai habis. Dan barang yang masih ada tapi stoknya menipis, ada ayam dan bawang karena barang ini kan dari luar semua," ujar Dwi Subagio, Jumat (30/12).
Selain stok pangan, saat ini pasokan BBM ke Karimunjawa juga berhenti. Dia mengatakan bahwa stok Pertalite sudah hampir tak bisa ditemui di SPBU yang ada di Karimunjawa. Sedangkan, stok Dexlite tinggal 200 liter.
"SPBU Pertamina kehabisan bensin, tapi di eceran-eceran masih ada dan harganya fluktuatif," ujarnya.
(ahr/ams)