Cuaca ekstrem yang terjadi beberapa hari terakhir berdampak pada pengiriman bahan pangan hingga bahan bakar minyak (BBM) ke Kepulauan Karimunjawa. Akibatnya, stok BBM menipis dan beberapa bahan pangan sudah mulai langka.
"Beras masih ada 9 ton, cukup 1 bulan. Tapi telur, sayur, cabai habis. Dan barang yang masih ada tapi stoknya menipis, ada ayam dan bawang karena barang ini kan dari luar semua," ujar Ketua Tim Satgas Pangan Polda Jateng, Kombes Dwi Subagio kepada wartawan, Jumat (30/12/2022).
Dirinya mengatakan bahwa stok pertalite sudah hampir tak bisa ditemui di SPBU yang ada di Karimunjawa. Sedangkan, stok dexlite tinggal 200 liter.
"SPBU Pertamina kehabisan bensin, tapi di eceran-eceran masih ada dan harganya fluktuatif," ujarnya.
Informasi berdasar hasil kroscek oleh anggota Polsek Karimunjawa. Saat ini, kapal-kapal kecil juga belum berani melaut akibat cuaca ekstrem.
"Pengiriman ke sana terhambat karena cuaca," sambungnya.
Terkait hal itu, dia akan segera berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk mencari solusi. Dwi khawatir bila cuaca tak kunjung membaik dalam waktu dekat.
"Kalau stok di Karimunjawa habis semua akan berbahaya, akan terjadi kelaparan. Kita akan berkoordinasi dengan pemerintah yang memiliki transportasi kapal yang besar," tegas dia.
(ahr/apl)