Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menjelaskan secara rinci alokasi dana hibah yang akan diterima dari pemerintah Uni Emirat Arab (UEA). Sebelumnya, Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa mengatakan dana hibah yang akan diberikan ke Pemkot Solo itu sebesar 15 juta US Dollar atau sekitar Rp 230 miliar.
Melalui pesan WhatsApp, Gibran mengatakan dana hibah tersebut akan dibagikan untuk 11 sektor, mulai dari sektor sosial, pembangunan, kesehatan, hingga pendidikan. Untuk sektor sosial, Gibran berujar, akan ada bantuan sosial bagi masyarakat Kota Solo.
Selanjutnya dana hibah itu juga akan digunakan untuk pembangunan pasar tanggul sari, pasar-pasar darurat, dan untuk meningkatkan kualitas jalan lingkungan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagian dana hibah itu juga untuk program Rumah Tak Layak Huni (RTLH) di Kota Solo, penataan Baluwarti, dan melanjutkan pembangunan GOR indoor Manahan.
Dana hibah tersebut juga akan dialokasikan untuk program nutrisi bagi ibu hamil yang berisiko stunting, nutrisi bagi bayi di bawah dua tahun (baduta) berisiko stunting, bantuan fasilitas IT dinas, serta pendirian dan penataan kawasan Ngemplak hingga Tirtonadi.
Gibran mengatakan masih ada rincian untuk alokasi lainnya. "Itu (rincian) belum semua," kata Gibran melalui pesan WhatsApp, Kamis (29/12) malam.
Sebelumnya, Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa mengatakan dana hibah yang akan diterima Pemerintah Kota Solo hingga ratusan miliar rupiah. Rencannya dana hibah tersebut akan dibagi ke beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkot Solo.
Menurutnya, Gibran akan mendapatkan dana hibah dari Uni Emirat Arab sebesar 15 juta US Dollar atau setara Rp 230 Miliar. Rencananya, uang ratusan miliar tersebut akan dibagikan ke beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
"Itu nilainya 15 juta US dolar kemarin saya baca rincian proposal diuangkan indonesia Rp 230 Miliar," kata Teguh, Kamis (29/12).
"Itu regulasi ada, kalau menerima boleh. Jadi nanti dari negara ke negara. Nggak bisa dari negara ke pemerintah daerah, yang penting MoU dulu. Setelah itu Menlu-nya bagaimana, setelah itu masuk ke kas negara baru digelontorkan ke pemerintah daerah," urai Teguh.
Teguh menambahkan, sebelum terbang ke UEA, Gibran terlebih dahulu mengumpulkan para kepala OPD. Hal tersebut bertujuan untuk merinci kebutuhan tiap OPD.
Lihat juga video 'Bahlil Wanti-wanti Puan, Ganjar dan Erick soal Gibran: Bahaya Ini':